Senin, 16 Januari 2017

6 Tip Mempertahankan Survival Job



Foto: Fotosearch

Menurut kamus, survival job berarti "typically a low-end, low-paying job that a displaced job-seeker takes on a temporary basis (often as a last resort) when unemployed to cover basic living cost, in order to survive and avoid bankruptcy—or worse!" Jika diterjemahkan secara singkat sebagai pekerjaan apa pun untuk sementara waktu—yang mungkin saja—bergaji rendah ketika kita tidak punya pilihan lain, misalnya gara-gara resign tanpa pekerjaan atau justru perusahaan memang bangkrut. Sebelum mengiyakan survival job, cek dulu plus-minusnya, yuk....

Plus!
- Pemasukan tetap. Setidaknya, kita nggak perlu berutang setiap bulan.
- Produktif. Hanya bengong-bengong di rumah setiap hari bisa bikin stres, tuh.
- Tetap pede. Nggak perlu menghindar dari kawinan atau reuni sekadar menghindari pertanyaan, “Sekarang kerja di mana?”

Minus!
- Sulit 'berburu' pekerjaan layak. Soalnya, karena sehari-hari mesti melakukan survival job, waktu kita jadi nggak fleksibel buat interview di perusahaan lain.
- Madesu. Bukan rahasia, survival job jarang yang memiliki jenjang menjanjikan.
- Mesti side-job. Jika gaji yang ditawarkan terlalu kecil, terpaksa putar otak untuk mencari pemasukan tambahan, deh.

Trik Bertahan!
Jika survival job memang harus diambil, lakukan langkah-langkah ini, ya...
1/ Singkirkan ego. Untuk sementara, stop dulu hobi nonton di bioskop dan nongkrong di coffee shop yang menghabiskan banyak biaya. Kita nggak terlihat menyedihkan karena berhemat di saat krisis, kok.
2/ Gali ilmu. Meski nggak ada jenjang kariernya, pasti tetap ada hal positif yang bisa kita pelajari. Profesi SPG, misalnya, bikin kita 'belajar' seputar customer service dan jualan produk, kan.
3/ Kobarkan semangat. Camkan dalam hati, bahwa pekerjaan ini hanya sementara dan merupakan batu loncatan ke hal yang lebih baik! (f)

http://www.femina.co.id/career/6-tip-mempertahankan-survival-job

Tidak ada komentar:

Posting Komentar