Senin, 16 Januari 2017

4 Cara Menjadi Pribadi yang Lebih Asertif (Bukan Agresif) untuk Mendukung Karier



Foto: Fotosearch
 
Eliana (28) sering kali ragu mengungkapkan ide atau mengekspresikan pikirannya. ”Kalau ide saya salah, bagaimana?” atau ”Nanti saya dikira ambisius.” Begitu Sari berujar dalam hati. Ia pun tak berani menolak tugas, meski beban kerjanya sendiri menumpuk. ”Jangan-jangan nanti atasan marah dan menganggap saya pembangkang,” katanya, khawatir.
          
Ini antara lain ciri orang yang tidak asertif. Asertif tidak sama dengan agresif. Asertif berarti gigih memperjuangkan hak, atau bisa juga diartikan sebagai cakap menyampaikan pendapat atau keinginan Anda secara jujur dan jernih, tanpa menyinggung hati pihak lain. Sedangkan agresif identik dengan menghalalkan segala cara, mulai dari menyudutkan, menyalahkan, menuntut, menggosipkan, termasuk mengeluarkan kata-kata kasar hingga kekerasan fisik.

Banyak cara menjadi wanita asertif, seperti:

1/ Aktif dan jangan segan mengemukakan pendapat.
2/ Tak perlu merasa sungkan mengungkapkan keberatan atas suatu tugas baru jika Anda memiliki alasan yang tepat.
3/ Jika hak Anda terabaikan, suarakan hati Anda lewat atasan atau melalui HRD.  Jika mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat, ajukan dalam forum, seperti pada saat rapat. Hal ini juga untuk menghindari ide Anda dicuri rekan kerja, sekaligus Anda bisa menampilkan diri tanpa terlihat menjadi orang yang ingin mendominasi.
4/ Asah kepekaan pada situasi dan orang-orang di sekeliling Anda. Jangan ragu untuk mengambil inisiatif. (f)


Ficky Yusrini
http://www.femina.co.id/career/4-cara-menjadi-pribadi-yang-lebih-asertif-bukan-agresif-untuk-mendukung-karier-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar