Senin, 16 Januari 2017

Punya Rekan Kerja yang Bermuka Dua? Baca Ini



Foto: Pixabay

Lain di depan, lain pula di belakang. Saat di depan Anda atau rekan kerjanya, ia bisa memasang raut wajah manis penuh persahabatan. Tapi, di balik punggung, ia tega menebar fitnah kejam, yang bisa mengganggu atmosfer kerja. Ulahnya ini sering menjadi pemicu pecahnya konflik di lingkungan kerja.

Bawahan bermuka dua biasanya memang tak ragu menggunakan jalan pintas untuk memperoleh keinginannya. Antara lain, dengan menebarkan kabar miring yang bertujuan menjatuhkan kredibilitas seseorang di mata atasan. Curhatan rekan kerja dipakainya sebagai umpan untuk mengail masalah. Makin impulsif dan sensitif sang atasan, makin mudah pekerjaan si muka dua dalam melancarkan serangan black campaign-nya.

Solusi: Di sinilah kearifan Anda diuji. Sebagai atasan, Anda dituntut untuk lebih mengandalkan logika dan fakta di atas emosi. Untuk mendapatkan informasi berimbang, Anda perlu mendengar versi dari pihak terlapor. Lakukan juga klarifikasi terhadap pihak lain, yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan laporan yang masuk. Setelah semua fakta terkumpul, ada baiknya jika Anda mempertemukan kedua belah pihak, baik si pelapor maupun terlapor, untuk menguji hipotesis sementara Anda. Kondisi ini memang sangat tidak nyaman. Namun, justru pada kesempatan ini Anda bisa menangkap cerita tidak konsisten, yang biasanya akan ditunjukkan oleh si muka dua.

Khusus menghadapi karyawan seperti ini, Anda tak perlu ragu bertindak tegas. Berbekalkan bukti dan fakta yang valid, Anda bisa menjatuhkan ultimatum atau peringatan keras. Tekankan bahwa ulahnya bisa menimbulkan kericuhan dan mengakibatkan suasana kerja jadi tidak kondusif. (f)
 
Naomi Jayalaksana

http://www.femina.co.id/career/punya-rekan-kerja-yang-bermuka-dua-baca-ini

Ternyata Cek E-mail di Luar Jam Kerja Bisa Menguras Energi Anda!


Foto: Fotosearch

Karyawan yang baik mesti ‘on’ terhadap pekerjaannya 24 jam tiap harinya? Ini tidak sepenuhnya benar. Menurut penelitian yang diterbitkan di Jurnal of Occupational Health Psychology, memikirkan pekerjaan di luar jam kantor—bahkan sekadar merespons e-mail dari bos—akan bikin stres plus mengganggu kesehatan.
           
Sebanyak 300 responden diminta menceritakan suasana lingkungan kerja plus kebiasaan mereka dalam merespons e-mail di hari kerja, akhir pekan, maupun saat berlibur. Mereka yang paling sering cek e-mail di luar kantor pun mengaku kehilangan energi untuk bekerja keesokan harinya, plus jadi nggak fokus. Dengan fakta ini, peneliti menyarankan karyawan untuk menjauhkan diri dari e-mail begitu lepas jam kerja. Bisakah kita melakukannya?


Vini Damayanti

http://www.femina.co.id/career/ternyata-cek-e-mail-di-luar-jam-kerja-bisa-menguras-energi-anda-

5 Hal yang Perlu Diingat Saat (Terpaksa) Mempertahankan Pekerjaan Menyebalkan


Foto: Fotosearch

Kalau disuruh membuat daftar 'hal-hal yang kita benci dari pekerjaan' pasti banyak banget yang ingin ditulis. Mulai dari nominal gaji, rekan kerja reseh, bos galak, lokasi kantor yang nggak strategis, dan masih terus bertambah. Sebenarnya kita cuma perlu mengingat 5 hal untuk mempertahankan pekerjaan yang (sebenarnya) kita benci...
 
1. Bersyukur
Kita memang perlu bersyukur karena masih punya pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan finansial. Selain itu, secara fisik, mental, dan emosional pun kita tergolong sehat sehingga bisa bekerja dengan baik. Sst... tunjangan dan bonus dari kantor juga patut disyukuri!
2. Perubahan = kebaikan
Selain mengubah perspektif negatif terhadap pekerjaan, coba cari cara untuk meminimalisir hal-hal nggak asyik dari pekerjaan tersebut. Misalnya kita terpaksa lembur gara-gara banyak pekerjaan, sisihkan sedikit waktu untuk lebih mengenal rekan kerja yang juga sering lembur. Kalau punya teman 'seperjuangan' pasti kita bakal lebih kuat, tuh.

3. Punya pilihan
Yap, kita sendiri yang bisa memutuskan mau berhenti atau mencoba terus beradaptasi dengan pekerjaan tersebut. Masing-masing pasti ada konsekuensinya, jadi mulai saja bikin perbandingan 'untung-rugi' mempertahankan pekerjaan kita.

4.
Selalu senang
Meski nggak menyukai pekerjaannya, kita tetap bisa 'menularkan' kegembiraan di tempat kerja, kok! Mulailah dengan memasang senyum saat berada di kantor. Senyum merupakan senjata ampuh untuk meningkatkan mood bekerja. Soalnya dengan suasana hati yang senang pasti pekerjaan kita akan lebih cepat selesai. Untuk sekarang, sih, berusahalah melakukan yang terbaik dan jadi orang yang menyenangkan sampai menemukan pekerjaan baru.

5. Pekerjaan sementara
Hari gini mencari pekerjaan baru memang sulit, tapi bukan berarti nggak mungkin. Bila sudah nggak tahan dari 'neraka' kita harus berani melirik lowongan pekerjaan baru sesuai minat kita—secara diam-diam tentunya. Sambil menunggu panggilan wawancara, ingatkan diri sendiri bahwa pekerjaan sekarang hanyalah sementara, jadi kita masih bisa bertahan sedikiiit... lagi, he he he. (f)


Alice Larasati

http://www.femina.co.id/career/5-hal-yang-perlu-diingat-saat-terpaksa-mempertahankan-pekerjaan-menyebalkan

Strategi Menghadapi Atasan atau Rekan Kerja yang Emosional


Foto: Pixabay

Performa kerjanya tidak diragukan lagi, otaknya cerdas, dan hampir selalu bisa diandalkan. Tapi sayang, emosinya yang meledak-ledak membuat orang 'gerah' dan ‘sport jantung’, ketika bekerja sama dengannya. Bagaimana tidak, melihat sedikit kekurangan saja, ia bisa langsung naik darah. Bahkan, kalau sudah lepas kontrol, ia tidak segan-segan mendamprat orang di depan umum. Jeleknya lagi, ia selalu memakai standar pribadi untuk mengukur segala sesuatu dan enggan berkompromi dengan orang lain.
Gemar melempar kritik, tapi dia sendiri sering bertindak seenaknya. Apabila ditegur, ia langsung naik pitam dan menganggap penegurnya terlalu berlebihan. Selain membuatnya dijauhi rekan kerja, sifatnya yang menjengkelkan ini akan berdampak buruk bagi kemajuan kariernya. Promosi yang harusnya bisa didapat dalam waktu singkat, terpaksa ditunda karena perangai buruknya.

Solusi: Menghadapi orang seperti ini, perlu kepala dingin. Sebab, jika Anda berdua sama-sama ngotot, pembicaraan tidak akan efektif dan malah akan memperuncing masalah. Kuncinya adalah momen yang tepat. Anda bisa memanfaatkan sesi feedback dalam forum pertemuan rutin untuk menyatakan sikap Anda sebagai pemimpin dalam menangani masalah. Kemukakan padanya, selain memerhatikan performa kerja, perusahaan juga memasukkan perilaku sebagai salah satu penilaian karyawan.

Tekankan juga bahwa akan lebih baik bagi perusahaan untuk mempekerjakan karyawan dengan kemampuan sedang-sedang saja tapi kooperatif, daripada pegawai yang pintar tapi berperangai buruk. Pasalnya, perjalanan waktu dan pengalaman mampu membuat skill seseorang bertambah. Tapi, perangai buruk akan terus menjadi sumber masalah. Jadi, lebih baik kehilangan satu orang ketimbang mengganggu ketenteraman kerja. Selain menjadi teguran tak langsung atau 'lampu kuning' bagi pembuat masalah, pembicaraan ini bisa sekaligus berfungsi sebagai warning atau peringatan bagi pegawai lain. (f)

Naomi Jayalaksana

http://www.femina.co.id/career/strategi-menghadapi-atasan-atau-rekan-kerja-yang-emosional

Saat Kantor Krisis, Haruskah Mengabari Keluarga?


Foto: Fotosearch

T: Bijakkah untuk tidak memberitahukan orang tua tentang kondisi kantor tempat saya bekerja yang sedang mengalami krisis, apalagi saya menjadi tulang punggung keluarga?

J: Menyimpan rahasia hanya akan memberikan beban mental yang cukup besar. Mulailah menceritakan keadaan sebenarnya agar keluarga juga menjadi lebih siap jika terjadi sesuatu. Dengan keterbukaan, Anda juga bisa berdiskusi mengenai langkah yang harus dilakukan, bila Anda kehilangan pekerjaan dan harus mencari pekerjaan baru. Hal-hal apa yang perlu disiapkan dan disesuaikan agar kondisi tidak makin memburuk dan membuat Anda makin tertekan. Biasakan untuk mengajak keluarga mengetahui segala sesuatu apa adanya. (f)


Nuri Fajriati

http://www.femina.co.id/career/saat-kantor-krisis-haruskah-mengabari-keluarga-

10 Kiat Hemat, Cermat, Kaya (Bagian 4)



10 Kiat Hemat, Cermat, Kaya (Bagian 3)



Foto: Fotosearch

Sulit banget bagi kita memulai langkah penghematan. Alhasil penghasilan bulanan sering habis tanpa sisa. Berikut tip hemat dari Indra Hadiwidjaja, konsultan keuangan Rencanakeuangan.com.

1 Alokasikan bonus. Jika mendapat bonus alokasikan ke tabungan Anda. Uang ini bukan penghasilan reguler sehingga jangan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Tapi jika Anda memiliki utang, uang ini bisa digunakan untuk melunasinya.

2 Buatlah kebiasaan menabung Rp 5.000. Nggak harus setiap hari, misalnya ada sisa kembalian dari supermarket atau kembalian uang makan, simpan di celengan rumah. Setelah beberapa bulan, kumpulkan dan masukan ke rekening tabungan.

3 Berpuasa sehari tentu akan mengurangi pengeluaran harian Anda. Namun, jangan diniatkan untuk menghemat ya, tetap niatkan untuk beribadah. Cukup seminggu dua kali. Sudah hemat, dapat pahala pula!

4 Manfaatkan segala promo. Saat ini banyak banget tempat belanja, maupun resto yang sering memberikan promo khusus, misalnya diskon atau buy 1 get 1. Dengan memanfaatkan promo Anda akan lebih hemat.

5 Jika berencana liburan, rencanakan saat low season sehingga harga nggak terlalu mahal mulai dari harga tiket dan akomodasi. Saat low season harga barang-barang di lokasi liburan juga cenderung lebih murah.

6 Kontrol pemakaian internet. Untuk menghemat kuota Anda bisa melakukan beberapa trik, yaitu memanfaatkan wifi, pasang airplane mode saat bekerja, atau matikan ponsel saat tidur malam. Jangan sampai kuota habis sebelum batas pemakaian. Bisa tekor, tuh.

7 Coba beralih ke merek yang lebih murah atau lirik keluaran swalayan. Menurut studi dari Private Label Manufacturers Association, selama enam minggu konsumen bisa menghemat 33% uang belanja jika tidak memilih produk bermerek langganannya. Ini setara dengan penghematan Rp300.000 per bulan.

8 Hobi sering kali menguras kantong. Akali hobi Anda agar tetap bisa menikmati dengan lebih hemat. Misalnya, hobi olahraga nggak harus ke gym, ganti saja dengan street workout. Atau, jika hobi koleksi action figure, belilah saat ada pameran besar yang memberikan banyak promo.

9 Bijaklah memilih transportasi yang Anda gunakan: kereta, taksi, bus, angkot, ojek, kopaja dan lain-lain. Bandingkan harga masing-masing. Pilih yang sesuai dengan pos dana transportasi Anda.

10 Manfaatkan promo transportasi online. Saat ini marak banget jasa transportasi online. Selama masih masa promo, manfaatkan sebaik mungkin. Dengan catatan, harga promo lebih hemat dibanding harga normal transportasi umum biasa. (f)

Dian Probowati

http://www.femina.co.id/money/10-kiat-hemat-cermat-kaya-bagian-3-?t=preview

10 Kiat Hemat, Cermat, Kaya (Bagian 2)


Foto: Fotosearch

Ingin punya banyak uang cuma satu syaratnya, yaitu berhemat. Tentunya, kita masih bisa tetap bersenang-senang. Berikut tip hemat dari Indra Hadiwidjaja, konsultan keuangan Rencanakeuangan.com.

1 Lakukan survei harga di beberapa tempat sebelum membeli sesuatu. Survei bisa dilakukan dengan browsing sehingga Anda mendapatkan harga terbaik untuk barang yang dibutuhkan.

2 Buatlah aturan dalam pengambilan uang. Contoh, terapkan bahwa Anda hanya boleh mengambil uang di ATM setiap hari Jumat dengan maksimal pengambilan Rp 200.000. Jika dibiasakan akan bermanfaat untuk penghematan.

3 Rajin cek laporan keuangan. Tanyakan jumlah tagihan kredit Anda setiap dua minggu sekali. Ini akan membuat Anda berpikir dua kali untuk mengeluarkan uang. Jangan lupa untuk mencetak buku tabungan Anda setiap bulan.

4 Kontrol bujet pulsa. Untuk pulsa telepon sesuaikan dengan kebutuhan, sedangkan untuk internet belilah paket bulanan, lebih hemat dibanding mingguan atau harian. Jika Anda memiliki modem wifi, pilih paket internet dengan kuota rendah karena Anda perlu mengeluarkan biaya modem bulanan juga.

5 Kumpulkan barang-barang yang tak terpakai, namun kondisinya masih baik. Anda bisa memanfaatkan dengan menjualnya kembali, misalnya membuat garage sale atau ditawarkan ke teman-teman Anda. Hasilnya bisa untuk menambah uang harian.

6 Membawa bekal. Klise, sih, tapi sangat efektif untuk berhemat. Dengan membawa bekal, Anda bisa menahan keinginan untuk jajan di kantor. Jika dilakukan setiap hari besar dampaknya.

7 Secondhand, yes! Nggak perlu gengsi belanja dan menggunakan barang bekas selama masih layak digunakan dan berfungsi baik. Banyak juga, kok, barang second yang keren-keren!

8 Buat list kebutuhan prioritas sehingga penghasilan Anda per bulan tepat guna. Jika masih ada bujet lebih, baru bisa Anda lokasikan untuk kebutuhan lain di luar kebutuhan prioritas.

9 Kurangi kebiasaan nongkrong di resto, kafe, atau mal yang tanpa sadar mengeluarkan biaya besar. Ganti lokasi berkumpul, misalnya di rumah sahabat. Anda tetap bisa seseruan, kok, namun dengan cara lebih sederhana.

10 Stop kebiasaan membuang sisa receh. Siapkan sebuah celengan atau toples di rumah untuk menampung sisa receh Anda setiap hari. (f)

Dian Probowati

http://www.femina.co.id/money/10-kiat-hemat-cermat-kaya-bagian-2-?t=preview

10 Kiat Hemat, Cermat, Kaya (Bagian 1)



Foto: Fotosearch

Banyak cara sederhana yang bisa dilakukan untuk menghemat keuangan. Berikut tip hemat dari Indra Hadiwidjaja, konsultan keuangan Rencanakeuangan.com.

1 Mulailah dengan membersihkan dompet Anda dari sisa-sisa struk pembayaran atau struk ATM yang tak terpakai lagi. Tujuannya agar Anda bisa lebih bersih melihat arus keuangan Anda.

2 Jika saat ini Anda hanya memiliki satu rekening tabungan, buatlah satu atau dua rekening lagi agar dana untuk menabung dan dana untuk pengeluaran tidak tercampur aduk.

3 Catat setiap pengeluaran dan pemasukan Anda untuk memonitor arus keuangan dan menjadi pengingat saat Anda akan mengeluarkan uang.

4 Buatlah pos dana setiap bulan. Cara sederhana masukan uang ke dalam amplop-amplop yang telah dikategorikan, misalnya dana makan, dana transportasi, dana hiburan sehingga pengeluaran Anda terarah. Anda pun tidak boleh membelanjakan lebih banyak dari yang telah Anda bujetkan.

5 Berinvestasilah! Saat ini sudah banyak produk investasi dengan dana rendah, minimal Rp 100 ribu. Gunakan sistem auto-debit agar investasi lebih konsisten.

6 Jika merasa sulit menabung, buatlah tabungan rencana yang tidak dapat tersentuh dengan sistem auto-debit dari rekening Anda. Ini akan memaksa Anda untuk menabung setiap bulannya.

7 Biasakan membawa uang tunai secukupnya. Besarannya diperkirakan cukup untuk kondisi darurat, tapi nggak terlalu beban jika dompet Anda hilang atau dicuri, misalnya Rp 200 ribu – 300 ribu per hari.

8 Idealnya, sih, kita cukup memiliki maksimal dua kartu kredit. Satu kartu utama yang digunakan untuk keperluan harian dan satu kartu cadangan. Simpan kartu cadangan di tempat yang aman, jadi nggak perlu dipakai keduanya.

9 Pasang pengingat pembayaran tagihan di kalendar ponsel. Misalnya, tanggal membayar tagihan kartu kredit, pajak kendaraan setahun sekali, pembayaran BPJS sebulan sekali. Ketika waktunya datang Anda akan mendahulukan prioritas tersebut.

10 Sebelum belanja bulanan buatlah daftar belanjaan yang ingin Anda beli dan perkirakan jumlah total harga. Bawalah uang pas agar Anda bisa mengurungkan niat membeli hal-hal lain di luar kebutuhan. (f)

http://www.femina.co.id/money/10-kiat-hemat-cermat-kaya-bagian-1-?t=preview

Bijak Menggunakan Gadget



Foto: Fotosearch

Memiliki langganan televisi kabel dan internet di rumah, lalu memakai 2 smartphone yang masing-masing memiliki paket data internet unlimited dan pulsa pra-bayar. Belum lagi, tablet dengan sim card yang diperlukan ketika pergi ke luar kota. Setelah beberapa bulan, Anda merasa ada yang salah. Bagaimana caranya menekan biaya pengeluaran ini tanpa merasa tersiksa?

Perencana Keuangan Ligwina Hananto mengajak untuk berpikir, apakah Anda sudah pantas menikmati gaya hidup seperti ini? Coba jujur, ya! Kalau  memang sudah pantas (alias mampu) harusnya Anda tidak perlu khawatir. Tapi karena Anda  merasa ini ada yang salah, berarti memang belum pantas menikmati hidup bergelimang gadget!

Coba biarkan angka yang bicara. Susun pengeluaran Anda setiap bulan dan lihat seperti apa efek dari gaya hidup seperti ini. Kalau memang masih bisa menabung, makan cukup dan bersenang-senang, ya, nggak masalah. Tapi kalau ternyata banyak gadget menyebabkan  tekor terus, ayo hadapi kenyataannya. Mana gadget yang mau dijual?  (f)

http://www.femina.co.id/money/bijak-menggunakan-gadget-

4 Langkah Sortir Isi Dompet untuk Berhemat



Foto: Fotosearch
 

Mengatur kembali isi dompet bisa membuat Anda berhemat, tuh. Caranya:

1. Sortir kartu kredit
Pengeluaran cenderung lebih banyak dilakukan dengan sistem kredit daripada tunai. Batasi hanya ada satu kartu kredit di dalam dompet.

2. Buang kartu anggota dari toko
Bisa menggoda kita untuk berbelanja mengingat kadang ada penawaran potongan-potongan harga. Kalau nggak dikontrol, Anda malah membeli brang-barang yang tidak dibutuhkan. Bawa kartu potongan harga tersebut saat diperlukan saja.

3. Bawa uang tunai bernilai tinggi
Sebuah penelitian dari University of Maryland, AS menyimpulkan bahwa orang lebih berpikir dua kali bila mau harus ‘memecahkan’ uang, menjadi uang-uang bernilai lebih kecil. Bahkan, dengan uang bernilai kecil pun bisa lebih hemat, sebab membayar tunai membuat Anda merasakan “pain of payment”.

4. Keluarkan semua bon tagihan
Kertas-kertas bon jangan disimpan dalam dompet. Simpan dalam tempat terpisah yang transparan. Melihat tumpukkan bon ini dapat mengingatkan Anda pada uang yang telah dihabiskan.(f)

Meiranie Nurtaeni

http://www.femina.co.id/money/4-langkah-sortir-isi-dompet-untuk-berhemat

Belajar Tangguh dari Olivia Pope, Si Modis yang Tegas di Serial Scanda



Foto: ABC Studios
 
Ramainya dunia pertelevisian Hollywood dengan kehadiran serial berlatar belakang drama politik memberikan napas segar. Wanita dalam karier politik tak lagi digambarkan sebagai pleaser, follower, atau sekadar ‘si cantik tak berotak’. Dari Olivia Pope, figur wanita yang ada dalam serial Scandal, kita bisa belajar banyak hal tentang kekuatan wanita. Konsultan dari Experd, Gloria Dewi C. Pangaribuan, membantu menganalisis bagaimana seharusnya kita bisa mengambil ilmu dari mereka untuk meningkatkan karier.

Perjalanan karier dari Direktur Komunikasi Kepresidenan Amerika Serikat menjadi pendiri firma penanggulangan krisis, membentuk Olivia Pope (Kerry Washington) menjadi sosok wanita yang tangguh. Dengan lihai ia bisa menyelesaikan berbagai macam masalah yang dihadapi para kliennya.

Menurut analisis Gloria, kekuatan tokoh Olivia ini adalah kepintaran dan kepandaiannya bernegosiasi. Latar belakang pengalamannya menjadi direktur komunikasi kepresidenan selama beberapa tahun  telah memperkaya wawasan dan keahliannya berdiplomasi menghadapi berbagai macam karakter manusia.

 Wawasan luas Olivia melahirkan karakter yang percaya diri, berani mengemukakan pendapat, dan pandai meyakinkan orang lain untuk mengikuti apa yang diinginkannya. “Alhasil, dengan wawasannya yang luas, ia bisa mengemas argumennya dengan kuat. Ia juga bisa menyampaikan poin-poin yang diinginkannya secara gamblang dan tegas,” jelas Gloria.

Sebuah adegan ketika OIivia harus membantu  kliennya dari tuduhan penculikan terhadap sang istri, ia bisa mengatasinya dengan cepat. Gaya bicaranya yang cepat tanpa jeda, atau biasa disebut 'staccato sentence', kepada pihak penyidik kasus tersebut membuat mereka tak memiliki kesempatan menyanggah pembicaraannya. Pihak lawan pun langsung bisa menangkap poin yang ia maksudkan.

Karakter yang kuat dan tegas untuk menghadapi klien memang sangat dibutuhkan. Seperti penuturan Gloria, agar bisa tampil setara dengan ‘lawan’, maka kita harus sama tangguhnya. “Tapi, juga harus diimbangi dengan pemikiran yang inovatif dalam menyelesaikan tugas-tugas dan relevan dengan  kondisi saat ini,” saran Gloria.

Bertarung di dunia politik tentu tak bisa berjuang sendiri. Dalam hal ini, Olivia pintar dalam menjalin hubungan dengan rekan timnya di firma Olivia Pope & Associate. Olivia memang sangat vokal dalam menyampaikan kritik kepada bawahannya. Namun, ia tetap menjunjung tinggi harga diri mereka dengan tidak mempermalukan mereka di depan umum. Karena itulah, meski Olivia sangat tegas dan lantang, sosoknya tidaklah dibenci, sebaliknya justru dihormati oleh  timnya dan keterbukaannya membuat hubungan yang terjalin dengan tim sangat kuat,” ujar Gloria.

Lebih dari itu, penampilan modis khas Olivia Pope menjadi magnet positif tersendiri dalam peningkatan kariernya. "Tentu lebih menyenangkan berinteraksi dengan seseorang yang menarik secara penampilan. Walau bukan poin utama,  ini bisa menjadi proses pendukung negosiasi, berdiplomasi atau lobbying dengan orang lain," jelas Gloria. (f)


Citra Narada Putri

http://www.femina.co.id/career/belajar-tangguh-dari-olivia-pope-si-modis-yang-tegas-di-serial-scandal

9 Cara Melontarkan Kritik Secara Profesional



Foto: Fotosearch
 
Kritik tak jarang bikin kuping dan hati panas. Tetapi, belajar menerima dan mengelola kritik membuat kita makin matang. Berikut sembilan cara melontarkan kritik secara profesional.

1/ Gunakan kata ’kita’, bukan ’saya dan Anda’.

2/ Pakailah bahasa yang positif dan memotivasi.

3/ Berikan kritik di forum yang resmi. Jangan melempar kritik di tempat yang tidak semestinya, apalagi di depan pihak yang tidak berkepentingan, misalnya di depan klien.

4/ Menggunakan teknik yang disebutsandwich’, yaitu positif-kritik-positif. Secara detail prosesnya adalah: memulai dengan memuji kelebihan atau kekuatan diri seseorang, memberikan kritik, kemudian ditutup dengan memberikan apresiasi dan dukungan positif.

5/ Mengkritik perilaku dan tindakan, bukan menyerang kepribadian, apalagi keadaan fisik seseorang.

6/ Setelah melempar kritik, kita perlu mendiskusikan kritik secara terbuka, mendengarkan latar belakang perilaku orang yang kita kritik. Mungkin ada alasan tertentu mengapa dia melakukannya.

7/ Timing harus tepat. Tidak terlalu lama dari kejadian yang akan dikritik, jangan menunggu sampai kegiatan penilaian rutin dan formal.

8/ Mendorong self critic, yaitu memotivasi agar orang yang bersangkutan sendiri yang memberikan kritik. Caranya, meminta pendapatnya. Misalnya, “Seandainya semua orang di tim bekerja secepat Anda, tentunya sasaran tim kita akan mudah tercapai. Tetapi, orang yang bekerja cepat terkadang punya kelemahan. Bagaimana menurut Anda?”

9/ Carilah solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah. Akan lebih baik jika solusi itu diusulkan dari orang yang dikritik, bukan dari kita (self solution). (f)

http://www.femina.co.id/career/9-cara-melontarkan-kritik-secara-profesional

4 Cara Menjadi Pribadi yang Lebih Asertif (Bukan Agresif) untuk Mendukung Karier



Foto: Fotosearch
 
Eliana (28) sering kali ragu mengungkapkan ide atau mengekspresikan pikirannya. ”Kalau ide saya salah, bagaimana?” atau ”Nanti saya dikira ambisius.” Begitu Sari berujar dalam hati. Ia pun tak berani menolak tugas, meski beban kerjanya sendiri menumpuk. ”Jangan-jangan nanti atasan marah dan menganggap saya pembangkang,” katanya, khawatir.
          
Ini antara lain ciri orang yang tidak asertif. Asertif tidak sama dengan agresif. Asertif berarti gigih memperjuangkan hak, atau bisa juga diartikan sebagai cakap menyampaikan pendapat atau keinginan Anda secara jujur dan jernih, tanpa menyinggung hati pihak lain. Sedangkan agresif identik dengan menghalalkan segala cara, mulai dari menyudutkan, menyalahkan, menuntut, menggosipkan, termasuk mengeluarkan kata-kata kasar hingga kekerasan fisik.

Banyak cara menjadi wanita asertif, seperti:

1/ Aktif dan jangan segan mengemukakan pendapat.
2/ Tak perlu merasa sungkan mengungkapkan keberatan atas suatu tugas baru jika Anda memiliki alasan yang tepat.
3/ Jika hak Anda terabaikan, suarakan hati Anda lewat atasan atau melalui HRD.  Jika mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat, ajukan dalam forum, seperti pada saat rapat. Hal ini juga untuk menghindari ide Anda dicuri rekan kerja, sekaligus Anda bisa menampilkan diri tanpa terlihat menjadi orang yang ingin mendominasi.
4/ Asah kepekaan pada situasi dan orang-orang di sekeliling Anda. Jangan ragu untuk mengambil inisiatif. (f)


Ficky Yusrini
http://www.femina.co.id/career/4-cara-menjadi-pribadi-yang-lebih-asertif-bukan-agresif-untuk-mendukung-karier-

4 Saran Pakar untuk Anda yang Ingin Kembali ke Pilihan Karier Impian



Foto: Fotosearch
 
Ibarat cinta sejati, meski Anda tinggalkan, kenangannya konon tak akan hilang. Begitu juga dengan pilihan karier. Bertahun-tahun tenggelam dalam tumpukan arsip pajak atau data nasabah, hati kembali tertawan pada stetoskop dan jas putih, profesi dokter yang dulu Anda cita-citakan.

Di tengah lapangan pekerjaan yang sempit seperti ini, banyak orang yang bekerja tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan. Meski, banyak yang sukses dengan pilihan karier yang bertolak belakang, namun tak sedikit yang rindu ingin menekuni bidang yang dulu menjadi impiannya. Bagaimana strateginya banting setir ke ‘cinta lama’?

“Sangat wajar bila seseorang merasa rindu 'pulang kembali' jika memang pendidikan yang mereka tekuni itu memang passion bagi dirinya,” ujar Sylvina Savitri, konsultan karier. Dan bila pintu kesempatan untuk kembali itu sudah terbuka, sulit memang untuk menyia-nyiakannya.

Sylvina berpesan, niat itu jangan sekadar keinginan. Karena, konsekuensinya adalah Anda harus memulai dari awal. Itu artinya membutuhkan banyak belajar dan kerja keras. Tidak heran kan, karena Anda mungkin sudah bertahun-tahun tidak berkecimpung di bidang itu sehingga pasti banyak tertinggal.

Belum lagi kalau bicara masalah finansial. Sebagai pendatang baru, meski dari usia, Anda sudah matang dan berpengalaman di tempat lain, besar kemungkinan Anda akan mendapatkan gaji yang sama dengan orang baru. “Tetapi, kalau kita sudah berani memutuskan kembali menemukan cinta lama kita, itu artinya kita memang tidak bisa bicara soal uang. Anda harus terima, bahwa ada kepuasan lain yang bisa didapat selain kepuasan finansial,” tutur Sylvina.
Berikut ini saran Sylvina untuk Anda:

1/ Jangan cepat berkeluh kesah. Kesempatan untuk kembali pada profesi pilihan, tentu menjadi satu hal yang perlu disyukuri. Tunjukkan semangat belajar dan mengejar ketinggalan. Nikmati prosesnya. Adanya kesempatan ‘pulang kembali’ tentu saja bukan sekedar alasan untuk mencari segepok uang, tapi lebih pada aktualisasi diri, bukan?

2/ Bersikap realistis. Karena sempat ‘ketinggalan’, Anda harus siap untuk mulai dari level bawah. Anda belum tentu bisa sejajar dengan rekan sebaya yang sudah lebih dulu berkarir di bidang tersebut sejak awal. Atau persiapkan diri bila nantinya dipimpin oleh junior Anda. Perusahaan tentu saja tidak sekedar mempertimbangkan gelar dan pengetahuan teoritis, tapi juga memperhatikan pengalaman praktis serta ketrampilan, analisis dan pengambilan keputusan yang asalnya dari jam terbang.

3/ Tunjukkan prestasi, dan kemampuan dalam melakukan pekerjaan. Lihat apa yang perlu secara spesifik dijadikan prioritas untuk dikejar, dan dipelajari. Bila kita sudah bisa menunjukkan prestasi sama dengan rekan kita yang sudah lebih dulu berkarir di bidang ini, perusahaan pastilah punya pertimbangan tersendiri untuk memberikan promosi atau tantangan kerja yang lebih besar.

4/ Ikuti kursus, workshop dan informasi dari internet. Dalam praktiknya, tidak mudah untuk bisa selalu up date dengan perkembangan terbaru bidang kerja, terlebih bila pekerjaan itu belum menjadi bagian dari keseharian kita. Luangkan waktu untuk mengejar ketertinggalan dengan mengikuti kursus singkat dan internet. (f)

http://www.femina.co.id/career/4-saran-pakar-untuk-anda-yang-ingin-kembali-ke-pilihan-karier-impian-

4 Tantangan Bekerja di Zona Nyaman


Foto: Fotosearch
 
Pekerja yang bertahan di perusahaan yang sama, bisa berarti positif juga. Sebab, setiap orang berhak mencari zona nyaman bagi dirinya, dari sisi mana pun, termasuk mempertahankan tempat bekerja. Kalaupun ada hal yang harus dicermati, jangan sampai zona nyaman itu membuat seseorang berada di posisi statis dan tidak berkembang. Menciptakan tantangan bagi diri sendiri sebaiknya terus dilakukan, dan itu tidak berarti harus keluar dari kantor lama.
Beberapa tantangan di zona nyaman:
  1. Jangan menghindari krisis, dilema, dan masalah, sebab ketiga hal tersebut adalah modal untuk maju.
  2. Benturkan diri dengan kesulitan baru, bahkan berani memosisikan diri di ujung tanduk. Caranya bisa dengan memenuhi assignment yang diberikan. Jika tidak diberikan perusahaan, bisa meminta tugas baru atau pelatihan untuk menaikkan kemahiran.
  3. Rajin mengevaluasi diri, apakah sudah mencapai sesuatu yang lebih baik, menambah klien, atau berhasil menaikkan target pencapaian kerja.
  4. Jika berada di perusahaan yang sudah sangat stabil, sehingga punya banyak waktu luang, gunakan untuk sekolah lagi atau mengambil kursus singkat. (f)

http://www.femina.co.id/career/4-tantangan-di-zona-nyaman

Mengatasi Perasaan Minder Setelah Berhenti Kerja



Foto: Fotosearch
 
Saya baru saja berhenti kerja. Terus terang, saat ini ada perasaan tertekan, minder, dan tidak lagi berguna karena harus bergantung secara ekonomi pada suami.

Keputusan yang Anda ambil memang mengandung risiko untuk bisa beradaptasi. Perasaan tidak berguna muncul karena sekarang Anda memang bergantung sepenuhnya pada suami. Perubahan status inilah yang membuat Anda menjadi gamang. Coba ingat kembali, apa yang mendasari Anda mengambil keputusan tersebut. Pasti ada pertimbangan yang lebih penting, sehingga Anda rela mengorbankan karier.

Carilah hal positif yang Anda peroleh dengan status saat ini. Mungkin  Anda jadi bisa berhemat, tidak perlu belanja hal-hal yang tidak urgent.  Atau, Anda juga bisa memiliki waktu yang lebih banyak untuk keluarga.

Temukan kegiatan yang bisa memberikan kesempatan Anda memiliki penghasilan sendiri. Jangan ragu untuk mengikuti berbagai seminar mengenai kewirausahaan. (Cek ide bisnis dari Komunitas Wanita Wirausaha femina di www.wanitawirausaha.com)
Cobalah menelusuri bakat Anda lainnya, seperti menulis, mengajar, atau menjadi pekerja paruh waktu sesuai kompetensi Anda. Proses penyesuaian diri memang butuh waktu, dan tiap orang berbeda dalam mengatasinya. (f)
 

Nuri Fajriati

http://www.femina.co.id/career/mengatasi-perasaan-minder-setelah-berhenti-kerja

5 Langkah Mudah Mengendalikan Emosi dalam Situasi Konflik



Foto: Fotosearch
 
Dalam lingkungan kerja, kerap Anda dihadapkan pada situasi tidak menyenangkan, yang menyebabkan emosi Anda terpancing. Contohnya, jika pekerjaan Anda ikut tercoreng atau beban kerja Anda melimpah gara-gara keteledoran rekan kerja dalam tim. Bagaimana caranya agar dapat mengendalikan reaksi negatif, sehingga suasana konflik dapat dihindari?

1. Lakukan cara ‘bagaimana’ Anda bereaksi, bukan ‘mengapa’ Anda bereaksi
Caranya, ambil napas, dengan menggerakkan otot-otot di antara tubuh, dada, leher serelaks mungkin.
2. Perhatikan perasaan Anda
Apakah Anda dalam suasana marah, frustrasi, ketakutan? Jika ya, sebaiknya tahan diri dulu.
3.Tunjukkan sikap pada tempatnya
Ambil keputusan untuk bisa mengontrol diri sendiri. Cara seperti ini merupakan upaya untuk menenangkan diri agar bisa mengendalikan perasaan.
4. Bina hubungan baik
Konflik mudah terjadi karena kurangnya komunikasi dan sikap memahami antara Anda dan rekan kerja. (f)

Joanita Roesma
 
http://www.femina.co.id/career/5-langkah-mudah-mengendalikan-emosi-dalam-situasi-konflik 

7 Pentingnya Kemampuan Menjaga Rahasia di Tempat Kerja



Foto: Pixabay

Ada yang mengatakan, “Jangan berharap orang lain bisa menyimpan rahasia, kalau Anda sendiri tak mampu menahan rahasia itu untuk diri sendiri.” Menyimpan rahasia memang susah-susah gampang. Selalu ada keinginan yang menggelitik untuk membaginya kepada orang lain yang rasanya bisa kita percaya. Namun sebenarnya, apa saja, ya, yang tergolong rahasia? Bagaimana triknya untuk memperbaiki keadaan, bila kita kelepasan membuka sebuah rahasia? Inilah 7 hal penting menjaga rahasia di tempat kerja, menurut konsultan karier, Sylvina Savitri.

1/ Apa, Sih, Pentingnya?

- Reputasi Anda juga ditentukan oleh seberapa baik Anda dinilai bisa menjaga kepercayaan orang lain, termasuk di dalamnya menjaga rahasia.

-  Kenyamanan lingkungan kerja juga bisa pudar, bila banyak gosip berseliweran tak jelas. Satu sama lain bisa tidak saling memercayai.

-  Keberhasilan bisnis dipertaruhkan, bila rahasia atau informasi yang bocor terkait dengan rahasia perusahaan.

2/ Setiap Posisi Punya Rahasia

Setiap posisi dan jabatan punya tuntutan dan peran yang sama, yaitu menjaga rahasia atau informasi penting yang menjadi tanggung jawab dalam lingkup kerjanya. Orang di bagian  HRD misalnya, mesti merahasiakan gaji karyawan. Orang finance harus merahasiakan potongan pajak. Namun,  makin tinggi jabatan,  makin banyak informasi krusial yang dipegang. Ditambah juga  makin banyak anak buah yang menjadi tanggung jawabnya. Karena itu, menjaga rahasia menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang memegang jabatan tinggi.

3/ Menjaga Rahasia = Integritas

Trustworthiness adalah sebuah personal trait (karakter pribadi) yang sangat penting. Bila seseorang dinilai dapat diandalkan dan bisa dipercaya, tentu saja dalam pekerjaan ia akan dipercaya untuk memegang posisi, diberi kewenangan untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab penting. Seperti kita tahu, sekarang ini banyak perusahaan menitikberatkan penilaian terhadap ‘integritas’ dalam proses seleksi dan promosi jabatan.

Trustworthiness juga memainkan peran krusial dalam membangun hubungan dengan mitra kerja, baik atasan-bawahan, sesama rekan, juga dengan pihak klien (kalangan eksternal). Salah satu elemen yang erat kaitannya untuk meningkatkan atau sebaliknya menjatuhkan kadar trustworthiness adalah seberapa jauh ia bisa dipercaya untuk menjaga informasi penting. Rasanya, pepatah 'sekali lancung ke ujian, seumur hidup tak percaya', berlaku di sini.


4/ Bijak Jadi Pendengar Rahasia

-  Jika seseorang mencurahkan masalah pribadi, jadilah pendengar yang baik. Kemudian berusaha keras untuk tetap menjadi teman yang baik dengan menjaga rahasianya.

-  Untuk masalah kantor, kedepankan profesionalisme. Ambil tindakan yang diperlukan sesuai dengan kasus yang dihadapi. Gunakan aturan main perusahaan (code of conduct) sebagai acuan dalam mengambil tindakan. Bila diperlukan, konsultasikan dengan pihak yang berwenang sesuai dengan situasi yang dihadapi.


5/ Bagaimana Bila Kelepasan?

Pada kenyataannya, begitu rahasia itu tersingkap, akan susah untuk mencegahnya menyebar. Risiko nama baik bisa tercemar, bukan hanya pada orang yang rahasianya terbongkar, tetapi juga kita yang membuka rahasia. Namun, kalau hal itu sudah telanjur terjadi, terima saja sebagai risiko. Tahan diri untuk tidak terus-menerus menyebarkannya. Coba bersikap tenang atas respons dari orang lain, jaga sekuat tenaga agar emosi tidak meledak sehingga bisa memperburuk suasana.  Bila terkait pekerjaan di kantor, yang paling baik adalah siap menghadapi sanksi yang ada. Bila terkait masalah pribadi, percaya saja bahwa ‘badai pasti berlalu’. Pasti ada dampak hilangnya kepercayaan dari orang yang rahasianya terbongkar. Bila masih memungkinkan, upayakan untuk melakukan apa yang bisa dilakukan untuk mengembalikan kepercayaannya.

6/ Kesalahan Staf Tergolong Rahasia

Jika menghadapi situasi ini, perlu diperlakukan secara khusus. Jika bentuknya pelanggaran peraturan, maka perlu diberikan feedback langsung pada staf yang bersangkutan. Tujuannya, agar dia menyadari kesalahannya, dan bukannya ditutupi.  Kerahasiaan pada setiap kasus perlu Anda jaga, dan lebih bijaksana bila dilakukan secara privat, one to one, lalu dirahasiakan. Tujuannya, untuk menjaga muka orang yang melakukan kesalahan.

 7/ Melatih 'Skill' Menjaga Rahasia

- Sejak awal, sadari risiko terburuk, pahami bahwa membuka rahasia efeknya bisa sangat panjang dan dalam, baik terhadap hubungan baik maupun kepercayaan orang lain yang sudah melekat pada diri Anda.

- Selalu mencoba untuk put yourself at someone else shoes. Sehingga, Anda bisa melatih empati. Tempatkan diri Anda di posisi orang lain yang memiliki rahasia. Bagaimana perasaannya, apa yang dipikirkan, dan dampaknya, jika rahasia itu terbuka.

- Sadari bahwa reputasi Anda juga dipertaruhkan saat membuka rahasia. (f)

http://www.femina.co.id/career/7-pentingnya-kemampuan-menjaga-rahasia-di-tempat-kerja

8 Hal Kecil yang Dapat Mendongkrak Karier



Foto: Fotosearch

Kita cenderung menyepelekan hal-hal kecil dengan alasan sibuk, tidak ada waktu, atau merasa banyak urusan lain yang jauh lebih penting. Padahal kesuksesan di dunia kerja juga bisa dimulai dari hal-hal kecil, seperti persiapan sebelum berangkat ke kantor maupun presentasi. Jangan lagi melupakan delapan hal berikut ini bila mengincar promosi jabatan, ya.

1. Siap-siap
Persiapan adalah kunci untuk mendapatkan penampilan yang oke. Karena itu, sisihkan waktu untuk menyiapkan baju kerja yang hendak kita pakai pada malam hari sebelum tidur. Kita akan lebih leluasa memilih dan memadupadankan baju karena punya banyak waktu. Lagi pula penampilan maksimal, secara nggak langsung akan memompa rasa pede kita, kan.

2. Breakfast power
Masih ingat nggak, nasihat orangtua soal pentingnya sarapan sebelum memulai hari? Kenyataannya, dengan sarapan kita akan memiliki energi yang cukup selama beraktivitas di pagi hari. Selain membantu otak bekerja secara maksimal, sarapan yang benar terbukti berpengaruh terhadap mood kita. Saat perut kenyang—bukan kekenyangan—kita bakal lebih semangat dan produktif untuk menyelesaikan tugas.

3. Catat!
Kebiasaan mencatat janji atau tugas tidak hanya berlaku buat anak sekolah saja. Kita yang sudah bekerja pun harus punya rencana harian tersendiri. Maksudnya, sih, agar kita gampang mengingat semua janji dan rencana. Nggak mau, kan, ketinggalan ketemu klien penting cuma gara-gara salah tanggal? Manfaatkan juga sticky note yang ditempelkan di sekitar layar monitor sebagai reminder, tapi jangan lupa catat tanggal dan info sejelas mungkin biar nggak tertukar.

4. Clean it up
Tumpukan berkas, kertas-kertas yang tidak disortir, atau remah makanan berserakan di meja kerja memang kelihatan nggak ada hubungannya dengan pekerjaan kita. Sst, tanpa kita sadari, hal tersebut menandakan ada banyak hal yang belum kita selesaikan. Meja kerja yang bersih dan rapi akan membuat hidup kita lebih mudah serta menunjang efisiensi kerja. Kita nggak perlu buang waktu mencari materi atau berkas yang terselip di antara tumpukan file untuk rapat hari ini. Mulai, deh, menyortir semua kertas, berkas, dan file yang ada di atas meja kita—minimal seminggu sekali.

5. Peralatan bermasalah
Malas melapor ke bagian IT kantor tentang perangkat kerja yang bermasalah juga ikut menghambat produktivitas kita. Masalah seperti mouse sulit digerakkan, beberapa huruf di keyboard sulit ditekan, layar monitor sering 'kedip-kedip', atau koneksi internet yang lamban jangan hanya dicuekin, dong. Mungkin alasan kita malas mengurusnya karena harus melalui prosedur berbelit-belit sebelumnya. Sayangnya, nih, kalau kita jadi sering terlambat mengumpulkan tugas, lama-lama pasti mengganggu aktivitas bekerja. Meski kewajiban perusahaan untuk menggantinya, tapi tanpa laporan dari kita masalahnya bakal tetap ada. Jadi nggak perlu ragu lagi untuk melaporkannya segera!

6. Duduk nyaman, dong!
Kursi dan posisi duduk juga punya andil membuat kita 'betah' menyelesaikan pekerjaan. Seharusnya, sih, kursi yang kita duduki memenuhi standar kenyamanan soalnya hampir seluruh waktu kita di kantor dihabiskan untuk duduk di belakang meja kerja. Kalau memang harus terima kursi apa adanya, kita masih bisa mengakalinya, kok. Tinggal bawa bantal atau boneka untuk menyangga pinggang supaya nggak cepat pegal. Asal tidak terlalu besar dan bentuknya masih normal dijamin atasan nggak protes, he he he.

7. Kurangi menunda kerjaan
Karena masih jauh dari deadline, kita sering bersantai dan menunda pekerjaan yang dari atasan. Giliran di tengah-tengah minggu dapat tugas tambahan dengan deadline berdekatan, kita baru panik sendiri! Sebenarnya, sih, kita nggak perlu pusing kalau terbiasa langsung mengerjakan setiap tugas yang datang. Mulai sekarang ganti kebiasaan menumpuk pekerjaan dengan menyelesaikan tugas pada hari ini juga.
         
8. Ayo, bergerak!
Sering kali, kita mangkir dari kegiatan olahraga dengan alasan sudah merasa terlalu lelah bekerja atau justru takut capek setelahnya. Padahal rutin berolahraga justru disarankan untuk menunjang produktivitas kita. Olahraga, tuh, bisa membantu mengendurkan dan melemaskan otot-otot yang tegang akibat pekerjaan. Apalagi, kita sering tidak peduli dengan posisi tubuh selama bekerja—yang mungkin tidak sehat. Eits, boleh banget menganggap samsak sebagai tugas menumpuk yang ingin kita pukul jauh-jauh—lumayan buat meredam stres, he he he. (f)

http://www.femina.co.id/career/8-hal-kecil-yang-dapat-mendongkrak-karier

Tak Perlu Bimbang


Promosi jabatan dengan catatan dipindahkan ke kota lain yang secara otomatis membuat Anda jauh dari keluarga, terkadang membawa kebimbangan. Terutama bagi wanita bekerja yang sudah berkeluarga dan memiliki anak. Padahal, bila mengingat kembali visi dan misi Anda bekerja, seharusnya tak perlu ada keraguan untuk memutuskannya.
    Rima Olivia dari Ahmada Consulting Jakarta mengatakan bahwa mutasi ke  luar kota memberi kesempatan untuk mempelajari hal-hal baru. Namun, sebelum memutuskan, banyak pertimbangan yang harus dibuat. “Terimalah tawaran tersebut sejauh keluarga Anda tidak terabaikan,” kata Rima. Berikut ini 7 hal yang perlu diperhatikan.

1. Pertimbangkan dan Putuskan!
Sebelum mengambil keputusan untuk dimutasi, sebaiknya pertimbangkan hal-hal seperti, lamanya waktu penugasan, project based, dan letak geografis. Perhitungkan tentang keleluasaan mengembangkan karier dan seberapa besar dukungan yang diberikan pasangan terhadap keputusan yang akan Anda ambil. Pastikan bahwa mutasi tersebut membawa kebaikan bagi pertumbuhan karier atau demi kebaikan perusahaan.
     Dengan menerima mutasi, maka Anda harus berpisah dari keluarga untuk sementara. Apabila lokasi mudah dijangkau atau memungkinkan untuk mengajak anak-anak, Anda tidak perlu ragu menerima tawaran itu. “Pekerjaan dan keluarga sama-sama penting, tapi lihat kembali prioritas kita,” ujar Rima.

2. Yakinkan diri
Setinggi apa pun jabatan yang ditawarkan, Anda akan sulit menerimanya bila Anda tidak yakin pada diri sendiri. Maka yakinkan diri Anda dengan melihat area tanggung jawab. Pastikan bahwa technical skills yang Anda miliki mendukung untuk menduduki jabatan tersebut. Exposure hal-hal yang mungkin bertambah, dan sesuaikan   dengan career planning yang Anda idamkan.
Tak ada salahnya Anda mencari tahu poin-poin yang menjadi pertimbangan perusahaan sehingga memberikan kepercayaan tersebut kepada Anda. Tawaran tersebut tentu melewati berbagai pertimbangan yang tidak sederhana. Perusahaan selalu melihat potensi dalam diri tiap karyawan. Yakinkan diri bahwa Anda memiliki potensi yang diharapkan oleh perusahaan.

3. Jelaskan kepada Pasangan
Umumnya seorang suami sulit merelakan istri berada jauh dari sisinya. Maka, tugas Anda sebagai istri untuk memberikan gambaran manfaat yang didapat seiring dengan penugasan tersebut. Tentunya ada hal-hal yang hilang ketika penugasan itu diterima. Misalnya, suami Anda akan kehilangan saat ia membutuhkan Anda. Mintalah kompensasi kepadanya bahwa Anda tidak bisa selalu hadir bersamanya.

4. Adaptasi dan Penerapan Aturan
Pada umumnya, pendatang yang harus menyesuaikan diri dengan tempat baru. Namun, kita pun dapat membawa pengaruh-pengaruh tertentu, dan membawa udara segar buat rekan-rekan kerja Anda.
Bila diperintahkan oleh atasan untuk menerapkan aturan-aturan yang baru demi peningkatan kinerja karyawan, lakukan pendekatan komunikatif dan dua arah. Cari tahu kebiasaan lama dan dampaknya pada perusahaan. Lalu pahami kebiasaan itu agar Anda dapat mengambil tindakan yang tepat.
Sebelum mengumumkan secara resmi perubahan aturan baru, lakukan riset tentang hal yang sama-sama diharapkan. Sebab, orang akan berubah bila suka dengan kita, dan perubahan itu menguntungkan bagi mereka.

5. Siap Menerima Perubahan

Dengan menempati lokasi yang baru, maka semua aspek kehidupan akan mengalami penyesuaian. Bisa saja terjadi perubahan drastis, misalnya yang tadinya Anda naik mobil ke mana-mana, kini Anda harus menggunakan angkutan umum. Atau, tidak ada yang makan siang di luar, semua membawa bekal sendiri, sehingga gaya hidup dan kenyamanan yang dibawa sebelumnya menjadi berubah. Mungkin juga Anda mudah terekspos pada lingkungan yang lebih luas di daerah. Misalnya, karena penduduknya sedikit, maka Anda mudah berinteraksi dengan pejabat daerah atau dengan pemilik pabrik ternama. “Jika Anda biasa  hang out di malam hari, tapi ternyata kota itu sepi, Anda harus siap menerima perubahan-perubahan ini,” ujar Rima.

6. Rasakan Kepuasan Bekerja
Rima mengatakan, ada beberapa hal yang membuat seseorang merasa puas dalam bekerja, salah satunya karena kontribusi yang diberikan sangat dihargai, dan telah melakukan sesuatu yang penting, benar dan besar.
“Nikmati keahlian baru di tempat baru yang merupakan hasil aktualisasi dari potensi yang selama ini Anda miliki. Perasaan puas akan tumbuh apabila sudah belajar banyak dan membuahkan hasil,” ujarnya.

7. Hubungan Keluarga Tetap Hangat
Di  momen-momen penting seperti Lebaran, ulang tahun, anak naik kelas, dan ulang tahun perkawinan, upayakan untuk tetap bersama dan atur jadwal Anda jauh-jauh  hari sebelumnya.
Bicarakan kepada suami cara yang bisa ditempuh, apakah Anda yang harus kembali, atau pasangan yang mengunjungi Anda. Atau anak saja yang diajak ke tempat penugasan Anda. Manfaatkan berbagai media sosial seperti Skype dan chatting, serta sepakati jam-jam komunikasi secara langsung melalui telepon agar hubungan Anda dengan suami dan anak-anak tetap hangat.

DESIYUSMAN MENDROFA


http://www.femina.co.id/article/tak-perlu-bimbang

7 Kesalahan Saat Mencari Kerja


Mendapatkan pekerjaan impian merupakan proses yang panjang. Kita harus bersabar untuk menjalani setiap prosesnya. Sayangnya, nggak sedikit dari kita yang melakukan kesalahan, bahkan, pekerja yang sudah senior sekalipun bisa saja melakukan kesalahan. Berikut kesalahan umum yang biasanya dilakukan para pencari kerja. Sebaiknya segera hindari.

Hanya punya satu CV
Aspek paling penting dalam pencarian kerja adalah membuat diri kita terlihat. Tapi, kalau kita hanya memiliki satu CV, itu pun digunakan untuk melamar setiap pekerjaan, bahkan CV itu pula sudah dipakai dari tahun lalu, kita pasti sulit mendapatkan pekerjaan impian. Kalau mau sukses mendapatkan pekerjaan impian, coba luangkan waktu, dan buatlah CV berbeda dari setiap pekerjaan yang kita sedang lamar.

Menganggap bahwa kualifikasi kita sudah tercantum di CV
Walau kita sudah terlihat keren di CV, kita tetap harus menjual diri di depan calon bos. Perlihatkan bahwa kita memang calon berkualitas untuk posisi tersebut. Kalau perlu, kasih lihat mereka bagaimana cara kita mengatasi masalah dalam pekerjaan.

Hanya mencari melalui situs pencari kerja
Situs pencari kerja memang memudahkan kita mencari pekerjaan yang diinginkan. Tapi hanya mengandalkan cara tersebut justru bikin kita jadi kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan. Pasalnya, nggak semua perusahaan membuat iklan lowongan pekerjaan. Kalau memang kita memiliki teman yang kebetulan bekerja pada bidang yang diminati, nggak ada salahnya untuk bertanya tentang lowongan pekerjaan.

Tidak memiliki jaringan yang luas
Biasanya HRD akan bertanya apakah kita mengenal seseorang pada perusahaan tersebut. Pertanyaan ini sebenarnya ingin mengetahui seberapa luas jaringan pertemanan yang kita miliki. Berdasarkan penelitian jobseekers.com, hampir 60% manajer dan HRD, lebih memilih kandidat yang memilih banyak kenalan dan teman.

Nggak punya rencana
Bukan berarti tidak memiliki pekerjaan, kita jadi tidak memiliki rencana. Berikan waktu sampai sejauh mana kita berusaha mencapai pekerjaan impian, batas waktu menyebar CV, hingga menanyakan kembali tentang perkembangan CV kita. Dengan begitu, pencarian kerja jadi jauh lebih efektif.

Tidak percaya diri
Salah banget, kalau belum apa-apa, kita sudah merasa tidak mampu bekerja. Perlihatkan bahwa kita memang kandidat paling baik untuk posisi tersebut. Kalau perlu tunjukkan kemampuan kita. Siapkan diri kita untuk sesi interview, sehingga kita akan lebih percaya diri menghadapi setiap pertanyaan.

Tidak mem-follow up lagi
Selesai interview bukan berarti kita sudah kehilangan kesempatan. Hubungan kembali perusahaan tersebut setelah interview melalui email tentang kesempatan kita bekerja. Bisa jadi, kan, calon bos lupa atau memang aplikasi terselip, padahal sebenarnya mereka sudah cocok.

Anggraini Prawesti
Foto: Fotosearch
http://www.femina.co.id/karier-&-uang/7-kesalahan-saat-mencari-kerja

4 Pertimbangan Sebelum Menerima 'Lamaran' dari Saingan Perusahaan



Foto: Fotosearch

Tiba-tiba Anda ditawari pekerjaan dengan jabatan lebih tinggi dan peningkatan gaji signifikan. So tempting! Yang bikin ragu adalah tawaran datang dari kompetitor perusahaan tempat Anda bekerja sekarang. Sebelum membuat keputusan—dan menyesal kemudian—baca dulu, deh, etikanya….

1. Gunakan logika
Boleh, kok, bangga karena performa kerja Anda ternyata sampai ke telinga perusahaan lain, tapi… nggak perlu langsung mengiyakan tawaran tersebut. Anda, kan, nggak mau juga dicap matre, he he he. Minta waktu setidaknya satu minggu untuk menyelediki latar belakang ‘lamaran’ tersebut. Apakah masa depan Anda akan terjamin di sana, betulkah perusahaan murni tertarik pada skill Anda atau sebenarnya ingin mengintip rahasia kompetitornya? Pokoknya, think before you act!

2. Kalau menerima
Setelah menandatangani kontrak kerja dengan perusahaan baru, langsung sampaikan pengunduran diri Anda ke bos. Nah, selama memenuhi one-month notice, selesaikan tugas dan delegasikan proyek yang melewati masa transisi Anda. Oh ya, siap-siap sumbat kuping karena seseorang yang dibajak perusahaan lain biasanya jadi hot gossip, hi hi hi.

3. Kalau menolak
Segera katakan penolakan Anda secara lisan—melalui telepon juga boleh. Ucapkan terima kasih atas kesempatan yang mereka berikan dan Anda terbuka bila ada kerja sama lain di kemudian hari. Yap, basa-basi, tuh, perlu demi menjaga image profesional dan jejaring Anda.

4. Berubah pikiram
Anda sudah telanjur menerima tawaran, tapi ternyata perusahaan sekarang menahan Anda? Jangan gengsi buat nego, dong—apalagi kalau Anda sebenarnya masih ingin bekerja di situ. Toh, dengan bertahan Anda tetap untung, kan, gaji naik, tapi nggak perlu beradaptasi ulang. Dan, sebaiknya kabari perubahan keputusan ini a.s.a.p kepada ‘pelamar’ Anda. Bila telanjur menandatangani kontrak, sih, etikanya Anda harus memenuhi kewajiban. Maklum, reputasi Anda yang dipertaruhkan. Namun, bila merasa tawaran perusahaan sekarang lebih sesuai dengan tujuan karier dan prioritas Anda, ya, mau nggak mau kudu tebal muka untuk minta maaf kepada mereka. Sst, di kemudian hari jangan sampai Anda melamar pekerjaan ke sana, ya, he he he. (f)


Alice Larasati


http://www.femina.co.id/career/4-pertimbangan-sebelum-menerima-lamaran-dari-saingan-perusahaan

4 Tanda untuk Segera Pindah Kerja



Jangan hanya karena takut mengambil risiko, Anda jadi enggan keluar dari comfort zone. Padahal banyak banget peluang-peluang luar biasa di luar sana! Jika menemukan tiga dari empat poin berikut saat bekerja, sebaiknya Anda segera resign, deh.

Tidak ada perkembangan karier
Tidak ada perkembangan signifikan dari segi gaji atau pun jabatan di tempat Anda bekerja. Yang dikerjakan juga itu-itu saja sehingga tidak ada input baru yang dapat mengembangkan wawasan maupun menantang Anda.

Terlalu nyaman
Suasana kantor yang nyaman tentunya membuat mood bekerja semakin baik. Namun yang jadi problem, jika Anda terlena dan bekerja ‘seadanya’. Tanpa disadari, kemampuan Anda hanya ‘seadanya’ juga.

Polemik di kantor
Ada begitu banyak polemik di kantor. Termasuk di antaranya adalah memperebutkan jabatan, kondisi perusahaan nggak stabil, teman-teman kantor yang terlalu ikut campur masalah pribadi, bahkan atasan yang tidak kompeten. Alhasil Anda jadi nggak fokus dalam bekerja, deh.

Tawaran lain
Ada peluang lain yang bisa memberikan pengalaman kerja yang lebih baik kenapa ditolak? Pun kalau dihitung-hitung Anda sudah cukup lama bekerja di tempat sekarang. Selagi masih ada kesempatan untuk mengaktualisasikan diri, tinggalkan yang lama dan ambil yang baru! (ESP/FOTO:FOTOSEARCH)
http://www.femina.co.id/karier-&-uang/4-tanda-untuk-segera-pindah-kerja

Sahabat Menawari Kita Pekerjaan Menggiurkan: Tolak atau Terima?



Foto: Fotosearch

Akibat kasihan mendengarkan keluh kesah kita, sahabat menyodorkan posisi di tempat kerjanya. Jabatan lebih tinggi dan peningkatan jumlah gaji yang signifikan. So tempting! Masalahnya, nih, perusahaan tersebut adalah kompetitor perusahaan tempat kita bekerja sekarang. Terima atau tolak, ya? Berikut empat pertimbangannya:

1. Teliti tawaran
Sering kali kejutan semacam ini dilakukan melalui telepon—namanya juga teman sendiri. Untuk menjajaki keseriusan tawaran pekerjaan dari sahabat, minta waktu untuk bertemu langsung dan mendiskusikannya. Kita wajib tahu job desc, fasilitas, hingga budaya calon perusahaan. Sst, hindari menggunakan fasilitas kantor saat melakukan tawar-menawar demi mencegah kebocoran rencana kepindahan kita, tuh.

2. Kabar bahagia
Orang pertama yang kita kabari setelah menandatangani kontrak kerja pastinya adalah atasan. Boleh saja menjelaskan kepada si bos bagaimana tawaran tersebut datang dan aspek yang membuat kita berpaling, he he he. Yang terpenting, sih, kita nggak mengecilkan—bahkan menjelek-jelekkan—perusahaan sekarang.

3. Tetap santai
Siapkan mental bila kabar kepindahan kita sudah tersebar. Biasanya ada saja rekan kerja yang sirik atau menuduh kita sebagai pengkhianat. Wajar, sih, karena mereka masih bagian dari perusahaan sementara kita sebentar lagi menjadi pesaingnya. Manfaatkan waktu untuk menyelesaikan maupun mendelegasikan tugas, serta tunjukkan sikap profesional sampai kita resmi keluar dari perusahaan. Sama seperti bertamu, harus pamit secara baik-baik. Jangan lupa ucapkan terima kasih kepada perusahaan atas dukungan mereka sehingga kita bisa berkembang seperti sekarang, ya.

4. Kunci mulut
Tujuan kita bekerja di perusahaan baru adalah mengembangkan diri—bukan menjadi mata-mata. Jadi, nggak perlu royal memberikan detail atau rahasia perusahaan lama, dong. Jika sejak awal kita tidak bisa menyimpan rahasia, jangan heran bila akhirnya kita menjadi omongan di perusahaan baru maupun yang lama. Malu, kan? (f)


Meiranie Nurtaeni

http://www.femina.co.id/career/sahabat-menawari-kita-pekerjaan-menggiurkan-tolak-atau-terima-

Anda Suka Berpindah Pekerjaan? Ini Ruginya Jadi Si Kutu Loncat


 
Foto: Fotosearch           

Pernah bekerja di suatu perusahaan hanya dalam hitungan bulan, dan berlangsung beberapa kali? Artinya kita kutu loncat, nih. Harus diakui kalau bekerja pada beberapa perusahaan dalam rentang waktu yang singkat memang memberi kita beberapa keuntungan. Pergaulan yang lebih luas, pengalaman terkait dengan budaya dan etika kerja di tiap perusahaan, hingga kemajuan finansial adalah beberapa contohnya.

Namun, bagaimanapun kita mesti menyadari kalau keuntungan ini nggaklah seberapa jika dibandingkan dengan kerugian yang bakal diperoleh. Saat melihat pengalaman kita yang berjejer di dalam CV, bisa-bisa calon perusahaan menganggap kita tidak loyal dalam bekerja.
          
Selain citra diri yang negatif, kita juga melakukan pemborosan waktu dengan menjadi kutu loncat. Soalnya, nih, kita mesti beradaptasi lagi dari awal sekaligus menghilangkan kesempatan promosi di perusahaan lama. Wawasan dan keterampilan kita terhadap pekerjaan lama juga belum seratus persen teruji. Hasilnya kita tidak memiliki catatan hasil kerja yang signifikan.

Idealnya, nih, kita menetap setidaknya selama tiga tahun di suatu perusahaan jika ingin 'mapan' sekaligus memperoleh banyak ilmu dan pengalaman. Beberapa bulan pertama mungkin tahap tersulit karena kita harus beradaptasi dengan lingkungan dan suasana kerja baru. Tapi jika mau berusaha, pasti kita bisa bertahan!
Hal pertama yang mesti dilakukan supaya betah menetap adalah fokus dan tahu tujuan kita bekerja. Setelah tahu apa yang dimau, kita pun bisa melamar kerja pada perusahaan yang dapat merealisasikan tujuan kita. Jangan lupa, pahami kebiasaan kerja dan budaya kantor supaya kita nggak terlalu banyak mengeluh!
          
Dalam bekerja kita pasti akan menemui hal-hal yang tidak menyenangkan. Tapi, kita mesti selalu berpikir positif. Jika menemui kendala, anggaplah sebagai sarana untuk membuat kita lebih kreatif dalam mencari solusi. Tiap kali berhasil mengatasinya, kita pasti memperoleh kepuasan, deh, sehingga makin betah di kantor. (f)


Vini Damayanti

http://www.femina.co.id/career/anda-suka-berpindah-pekerjaan-ini-ruginya-jadi-si-kutu-loncat

6 Seni 'Menjual Diri' Saat Wawancara Kerja



Foto: Fotosearch

Ceritakan tentang diri Anda? Apa kelebihan dan kekuatan Anda? Mengapa kami harus menerima Anda bekerja di sini? Tiga pertanyaan wawancara kerja ini kerap membuat para pencari kerja terbata-bata atau bahkan terjebak dalam jawaban bohong, abstrak, klise, atau arogan, yang justru akan menjegal peluang mereka. Apa yang salah dan bagaimana seni ‘menjual diri’ yang bisa memenangkan hati calon pemberi kerja?

Kasusnya, kebanyakan orang akan terjebak untuk mengekspresikan jawaban mereka dengan kata sifat saat menerangkan kelebihan atau kekuatan mereka. “Saya pekerja keras”, “Saya bisa dipercaya”, “Saya teliti dan cermat”, “Saya seorang manajer yang baik”, dan masih banyak variasi jawaban lainnya. “Meski itu benar, semua kalimat di atas terdengar sebagai bentuk pujian terhadap diri yang tidak didukung oleh bukti,” ungkap Fransiska Atmadi, coach pengembang karier dan Direktur Pengembangan Bisnis MDI Tack International.

Dos
1. Calon pemberi kerja hanya tertarik pada apa yang bisa Anda lakukan. Menurut Siska, daripada memberikan poin-poin berupa kata sifat, lebih baik bercerita. Gambarkan ilustrasi kejadiannya, tantangan yang Anda hadapi, perasaan yang Anda alami, dan apa yang Anda lakukan untuk menyelesaikan tantangan situasi tersebut. Lalu, simpulkan pembelajaran dan pengembangan diri yang Anda dapat dari pengalaman itu. “Usahakan melalui cerita Anda itu mereka mendapat gambaran konkret tentang kontribusi yang bisa Anda berikan nantinya,” tekan Siska.

2. Anda bisa melatih jawaban dengan melanjutkan beberapa variasi kalimat awal, seperti, “Tantangan yang paling saya sukai adalah…”, “Saya paling bersemangat ketika menghadapi situasi di mana saya perlu…”, “Kepuasan diri terbesar saya adalah ketika saya mendapat…”, dan lainnya. “Apabila pencapaian Anda terkait hasil kerja tim, akuilah peran anggota tim lain dan jelaskan peran penting Anda dalam pencapaian prestasi tim tersebut,” tambah Siska.

3. Ingin terdengar lebih powerful? Anda bisa melakukannya dengan pemilihan kata dan penyampaian yang tepat, seperti, “Ketika krisis melanda keuangan kantor, saya berhasil membentuk tim kerja untuk mendesain ulang keuangan perusahaan dalam waktu kurang dari dua bulan. Saya bangga pada orang-orang pilihan saya dan saya bangga pada hasilnya.” Ungkapan kebanggaan terhadap pencapaian di masa lalu ini menjadi sangat kuat, karena mampu memberikan sugesti bahwa sukses yang sama akan terulang di masa depan.

4. Lagi-lagi, bukti lebih berbicara daripada janji. Pastikan Anda membawa serta resume atau portofolio, baik online maupun offline, yang mudah diakses saat wawancara berlangsung. “Cara ini juga menghindari sindrom ‘kecap no.1’. Tanpa perlu banyak bicara ‘menjual diri’, biarkan orang lain atau rekaman hasil kerja Anda yang bicara,” ujar Siska, menambahkan. Tentunya, pewawancara akan sangat tertarik apabila Anda bisa mempresentasikan buah profesionalisme Anda dalam sebuah media interaktif. Dibantu dengan sambungan internet cepat dan gadget pintar, hal ini tidak lagi menjadi soal.

Don'ts
1. “Ah, basi banget!” Jangan sampai kesimpulan ini yang terekam di benak pewawancara kerja tentang Anda. Apalagi, sampai mereka tahu bahwa Anda hanya membual atau omong besar. Sebab, mereka juga memiliki banyak koneksi dan relasi yang bisa mengecek kebenaran fakta dari tiap ucapan Anda saat wawancara. Salah-salah, nama Anda bisa masuk dalam  blacklist calon karyawan!
          
2. Perlu Anda ingat, jangan tergoda mengakui keahlian atau kemampuan yang tidak benar-benar Anda kuasai dengan baik. Jangan pula terjebak pada konsep multitalenta, yang ternyata pada kenyataannya hanya bisa sedikit-sedikit. Sebab, ini tentu  tidak bisa dibilang sebagai ahli. Kalaupun Anda memang menguasai beberapa kemampuan teknis, tapi tidak mendalam, ada baiknya  Anda  gunakan kata ‘familiar’. Misalnya, Anda familiar dengan beberapa fitur pada program Photoshop.  Anda sering bekerja dengan program ini saat melakukan basic editing foto di dunia pekerjaan atau mungkin hobi fotografi Anda. Atau, Anda pernah mendapat pelatihan dasar teknis penggunaan Photoshop saat di dunia kerja. Dengan begitu, pewawancara mendapat gambaran sejauh mana kira-kira keterampilan Anda. (f)


Naomi Jayalaksana

 http://www.femina.co.id/career/6-seni-menjual-diri-saat-wawancara-kerja

3 Bukti Kutu Loncat Tetap Punya Kredibilitas



Foto: 123RF

Menurut Chalifatunisa, Konsultan Experd, fenomena kutu loncat atau job hopping yang kerap dilakukan profesional muda belakangan tidak memengaruhi kredibilitas profesional seseorang. Hal tersebut tidak akan menjadi persoalan ketika Anda menggenggam portofolio yang menunjukkan:
1/ Rekaman pencapaian
2/ Performa
3/ Kesungguhan Anda di masa yang cukup singkat itu.

Buat perekrut terkesan pada paparan detail bagaimana Anda mencapainya. Jika mungkin, berikan rekomendasi yang dibuat rekan atau atasan terdahulu sebagai jaminan bagi perekrut. (f)


Citra Narada Putri

http://www.femina.co.id/career/3-bukti-kutu-loncat-tetap-punya-kredibilitas

6 Tip Mempertahankan Survival Job



Foto: Fotosearch

Menurut kamus, survival job berarti "typically a low-end, low-paying job that a displaced job-seeker takes on a temporary basis (often as a last resort) when unemployed to cover basic living cost, in order to survive and avoid bankruptcy—or worse!" Jika diterjemahkan secara singkat sebagai pekerjaan apa pun untuk sementara waktu—yang mungkin saja—bergaji rendah ketika kita tidak punya pilihan lain, misalnya gara-gara resign tanpa pekerjaan atau justru perusahaan memang bangkrut. Sebelum mengiyakan survival job, cek dulu plus-minusnya, yuk....

Plus!
- Pemasukan tetap. Setidaknya, kita nggak perlu berutang setiap bulan.
- Produktif. Hanya bengong-bengong di rumah setiap hari bisa bikin stres, tuh.
- Tetap pede. Nggak perlu menghindar dari kawinan atau reuni sekadar menghindari pertanyaan, “Sekarang kerja di mana?”

Minus!
- Sulit 'berburu' pekerjaan layak. Soalnya, karena sehari-hari mesti melakukan survival job, waktu kita jadi nggak fleksibel buat interview di perusahaan lain.
- Madesu. Bukan rahasia, survival job jarang yang memiliki jenjang menjanjikan.
- Mesti side-job. Jika gaji yang ditawarkan terlalu kecil, terpaksa putar otak untuk mencari pemasukan tambahan, deh.

Trik Bertahan!
Jika survival job memang harus diambil, lakukan langkah-langkah ini, ya...
1/ Singkirkan ego. Untuk sementara, stop dulu hobi nonton di bioskop dan nongkrong di coffee shop yang menghabiskan banyak biaya. Kita nggak terlihat menyedihkan karena berhemat di saat krisis, kok.
2/ Gali ilmu. Meski nggak ada jenjang kariernya, pasti tetap ada hal positif yang bisa kita pelajari. Profesi SPG, misalnya, bikin kita 'belajar' seputar customer service dan jualan produk, kan.
3/ Kobarkan semangat. Camkan dalam hati, bahwa pekerjaan ini hanya sementara dan merupakan batu loncatan ke hal yang lebih baik! (f)

http://www.femina.co.id/career/6-tip-mempertahankan-survival-job

6 Gerakan Mata yang Dibaca HRD Saat Wawancara



Foto: Fotosearch

Saat wawancara kerja, HRD nggak cuma menilai sikap dan jawaban kita. Menurut psikolog sekaligus penulis buku Success Strategies for Effective Colleges and Schools, Dr. Joe Pace, staf HRD sering kali memiliki kemampuan ‘membaca’ mata untuk mengetahui pikiran pelamar. Makanya, sebelum pindah kerja dan kembali menghadapi interview, cek dulu contekan berikut ini.

1/ Bola mata melihat ke arah kanan: pelamar sedang mencoba mengingat apa yang pernah dialami dan nggak ada niat berbohong.
2/ Bola mata melihat ke arah kiri: pelamar sedang berusaha mengarang cerita alias berbohong.
3/ Bola mata melihat ke arah atas: pelamar merasa bosan dan berharap percakapan segera dihentikan.
4/ Pupil mata melebar: pelamar antusias dan siap menjalani hubungan profesional.
5/ Mengedip 30-40 kali per menit: ada sesuatu yang disembunyikan.
6/ Menghindari kontak mata: kurang pede dan nggak bisa menjaga komitmen. (f)


http://www.femina.co.id/career/6-gerakan-mata-yang-dibaca-hrd-saat-wawancara

Melucu Untuk Mengkritik



Menjadi aktris, komedian, sutradara, penulis skenario, produser, hingga pengisi suara film animasi. Mindy Kaling (35) terlihat menjalani  semua profesi itu dengan mudah. Apalagi, pada tahun 2013, wanita bernama lengkap Vera Mindy Chokalingam ini disebut-sebut sebagai salah satu dari 50 Coolest and Most Creative Entertainers oleh Entertainment Weekly dan 100 Most Influential People in The World oleh majalah Time. Namun, seperti bintang besar lainnya, kesuksesannya itu diperoleh dengan kerja keras dan ‘merangkak’ dari bawah.

Melucu untuk Mengkritik

Popularitas Mindy tak bisa terlepas dari karakter Kelly Kapoor, seorang customer service representative berdarah India, yang ia perankan dalam serial televisi The Office pada tahun 2003 hingga 2008. Pembawaan Kelly yang cerewet, senang bergosip, dan jenaka disebut-sebut majalah Slate sebagai salah satu daya tarik serial ini.

    Mulai berkontribusi dalam The Office sebagai penulis skenario, keberadaan karakter seperti Kelly memberi wanita lulusan jurusan penulisan naskah dari Dartmouth College, New Hampshire, Amerika Serikat, ini ruang luas untuk mengeksplorasi perbedaan, akulturasi, serta pertentangan budaya India dan Amerika. Lahir dari pasangan berdarah India murni, Avu dan dr. Swati Chokalingam, yang merupakan imigran dari Nigeria, Mindy tahu betul rasanya tumbuh sebagai kelompok minoritas dengan latar belakang budaya keluarga yang sangat berbeda.

Wanita kelahiran 24 Juni 1979 ini pun dapat berbicara lebih lantang, dengan cara yang ringan tentunya, mengenai hal-hal yang menarik perhatiannya, seperti diskriminasi ras hingga stereotip terhadap orang keturunan India-Amerika. Pemikirannya yang kritis ini berpadu sempurna dengan kecerdasan dan selera humornya yang berkelas. Tak heran jika ia selalu mampu menghadirkan skenario dengan dialog-dialog cerdas, penuh sindiran, dan jenaka tentunya.

Rupanya, itu pula alasan Time memilihnya sebagai salah satu orang paling berpengaruh di dunia. Dalam situsnya, Time menampilkan komentar Ed Helms (41), aktor dan teman baik Mindy, mengenai alasan terpilihnya wanita ini dalam daftar tersebut bersama Michelle Obama dan Shonda Rhimes.

“Mindy adalah wujud nyata karakter brilian, hebat, dan konyol. Ia punya gaya tertawa yang segar, yang bagus untuk jiwa kita, tapi dia tidak terlihat membodohi diri sendiri dengan lelucon-lelucon cerdasnya. Apa pun isunya, ia selalu dapat diandalkan untuk dapat melihat hal tersebut dengan selera humor yang bagus dan pendirian yang kuat,” ujar bintang film Hangover tersebut.

Jiwa kritis dan jenakanya  makin ‘hidup’ ketika ia dipercaya membintangi peran utama  sekaligus menulis skenario untuk show televisi berjudul The Mindy Project, produksi Universal Television, sejak tahun 2008. Berperan sebagai Mindy Lahiri, seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi muda yang berupaya menyeimbangkan kehidupan profesional dan pribadinya, Mindy lagi-lagi dapat mengeksplorasi kelebihannya untuk mengkritisi isu-isu kehidupan sehari-hari dengan lucu.

Salah satu isu yang paling sering ia angkat adalah body image. Tanpa berkesan sarkastis, pandangan Mindy yang kritis selalu berhasil menginspirasi para penonton. Contohnya ketika seseorang mengomentarinya gemuk di salah satu adegan. Dengan santai, Mindy versi dokter itu hanya berujar, “Saya tidak gemuk. Saya hanya terombang-ambing antara chubby dan berisi.” Ya, setidaknya hal itu bisa ‘mencubit’ orang-orang yang suka berkomentar seenaknya mengenai bentuk tubuh orang lain.

Penolakannya untuk ‘dikendalikan’ oleh citra tubuh ideal disambut luar biasa oleh para penggemarnya. Di mata mereka, Mindy ibarat wanita superhero yang mampu membela martabat wanita berukuran tubuh normal. Berbagai komentar menarik bermunculan, seperti, “Menyenangkan sekali bahwa Mindy Kaling tidak merasa perlu menjadi bagian dari kelompok cantik yang ideal,” dan “Sungguh menyegarkan bahwa Mindy merasa nyaman untuk tampil sebagai dirinya sendiri dan menjadi monster laut yang gembrot.”

Sayangnya, Mindy merasa pujian-pujian itu berbalik menyerangnya. Dalam wawancaranya dengan majalah Vogue, ia mengatakan bahwa ia tidak merasa perlu bertubuh kurus. “Saya tidak ingin jadi kurus. Saya secara konstan memperbaiki diri saya, tapi saya tidak menyiksa diri saya demi hal itu,” ujarnya kesal karena diidentikkan sebagai wanita gemuk yang pemalas.

Masih dengan nada kesal, wanita yang mengaku berukuran 10 ini juga berujar, “Ngomong-ngomong, saya juga melakukan olahraga dan  lari, lho. Butuh usaha keras untuk menjadi wanita chubby dan normal,” ungkapnya.(EKA)


http://www.femina.co.id/article/melucu-untuk-mengkritik

5 Tanda Terlalu Ambisius


Tahu, kan, terlalu ambisius nggak selalu baik untuk diri sendiri, termasuk untuk perkembangan karier? Cek, nih, lima tanda berikut untuk mengukur kadar ambisius yang kita miliki. Jika salah satunya sering kita rasakan, sebaiknya mulai berhati-hati, ya.

Kewalahan
Yap, kita sering merasa kewalahan sebab ingin segera menyelesaikan semua pekerjaan. Hal ini akan membuat kita mudah stres. Kita pun jadi tidak tahu tugas mana yang menjadi prioritas.

Gemar membandingkan diri
Yap, kita selalu membandingkan hasil kerja dan prestasi dengan orang lain. Jika hasil kerja kita dirasa lebih baik, kita nggak segan buat memamerkannya ke seisi kantor seakan kitalah yang terbaik.

Nggak punya waktu berlibur
Tanpa disadari waktu kita habis untuk bekerja. Bagi kita, nih, mengambil waktu untuk berlibur akan memunculkan pandangan negatif dari atasan. Kita juga merasa waktu berlibur hanya menganggu produktivitas bekerja.  

Selalu menginginkan penghargaan
Apa yang kita kerjakan bukan lagi untuk kepentingan perusahaan, tapi bertujuan mendapatkan pengakuan maupun penghargaan (reward) bagi diri Anda sendiri, tanpa peduli hal-hal lain.

Menghalalkan segala cara
Kita nggak lagi memedulikan cara yang benar atau yang salah. Yang terpenting adalah kita dapat mencapainya. (DPR/FOTOSEARCH)


http://www.femina.co.id/karier-&-uang/5-tanda-terlalu-ambisius

Kendall Jenner Mengajak Millennial Memikirkan Masa Depan Amerika



Foto: Instagram/@kendalljenner, @voteyourfuture, @leonardodicaprio, @annehathaway

Menjelang pemilihan umum Presiden Amerika Serikat pada tanggal 8 November 2016 mendatang, media sosial tidak luput digunakan sebagai ajang promo. Beberapa selebritas bahkan digandeng oleh organisasi Vote Your Future agar dapat menggerakkan warga AS untuk menggunakan hak pilihnya.

Kendall Jenner yang dianggap mewakili generasi Millennial pun memasang video ajakan #VoteYourFuture berdurasi 14 detik di akun Instagram-nya.

“Kita adalah Millennial. Kita generasi yang punya kekuatan, karena kita adalah salah satu generasi terbesar saat ini. Kita harus benar-benar memanfaatkan kekuatan itu untuk pergi ke luar dan memilih,” ujar adik dari Kim Kardashian ini.
 
Leonardo DiCaprio dan Anne Hathaway pun mengunggah video untuk mengajak semua orang agar lebih peduli terhadap masa depan Amerika. “Saya tidak mungkin memercayai pemimpin yang tidak memercayai komunitas ilmu pengetahuan,” kata Leo. Sementara Anne menegaskan bahwa setiap pemilu berbeda dan dihitung. “Jika kamu marah, saatnya memilih. Jangan mau menerima pilihan orang lain,” kata aktris Les Misérables ini.

Josh Hutcherson, Kate Hudson, Emma Stone, dan Olivia Wilde yang sedang hamil tidak ketinggalan ikut merekam video. Versi mereka juga bisa dilihat melalui akun Instagram @voteyourfuture atau web Voteyourfuture.us demi perubahan ke arah positif. Kira-kira siapa lagi yang bakal menyusul ya? (f)


http://www.femina.co.id/celebrity/kendall-jenner-mengajak-millennial-memikirkan-masa-depan-amerika

Foto Bagus Jadi Pertimbangan Utama untuk Diunggah Di Media Sosial




Ilustrasi: Petty Galuh


Media sosial tidak dapat dipisahkan lagi dari para millennial. Segala aktivitas kehidupan mereka saat ini selalu terhubungkan ke media sosial dan menjadi tempat untuk mengekspresikan diri. Salah satu media sosial yang akrab dengan millennial adalah Instagram. Sebagai generasi yang sangat mengapresiasi visual, pertimbangan mereka mengunggah sebuah foto di Instagram cukup karena sebuah foto dianggap bagus. Hal ini terungkap dari survei femina terhadap 839 orang usia 18-36 tahun. Sebanyak 71% mempertimbangkan karena fotonya yang dianggap bagus.

Namun, 26% menggunakan Instagram untuk menginformasikan aktivitas mereka pada dunia (followers). Serta, 3% mengaku punya akun Instagram utamanya untuk mengumpulkan followers. Mungkin bagi mereka, followers yang banyak sebagai bentuk pengakuan bagi eksistensianya. Bagaimana dengan Anda?

Jangan lupa untuk membaca femina Edisi Tahunan 2017 yang mengupas tuntas semua hal tentang millennial. Bocoran isinya bisa dilihat di link ini! (f)

 

Meiranie Nurtaeni


http://www.femina.co.id/gadget/foto-bagus-jadi-pertimbangan-utama-untuk-diunggah-di-media-sosial


Aplikasi Photogrid Luncurkan Versi 6.0 Dengan 3 Fitur Baru


Foto: Dok. Photogrid
 
Anda rajin mengedit foto dengan aplikasi PhotoGrid? Kini, versi 6.0 telah dilengkapi dengan fitur terbaru, seperti rolling comments, personalized feed dan intelligent editing. Yuk, coba!

1/ Rolling comments, sesuai namanya, setiap pengguna bisa saling berinteraksi di foto hasil kreasi pengguna lain dengan fitur ini.
2/ Personalized Feed. Anda bisa memilih akun yang ingin diikuti sesuai minat Anda.
3/ Intelligent editing. Dengan kemampuan mengenali wajah, proses editing foto akan lebih seru. Ditambah juga ada lebih dari 300 layout, 500 stiker dan efek khusus untuk memperluas kreativitas pengguna.

Jeremy Peng, Head of Product Photogrid mengaku aplikasi ini memang fokus memanjakan para konten kreator visual. “Saat mendesain produk ini, kami melihat ceruk penggunanya lebih ke penyuka visual, jadi mereka bisa langsung posting ke Instagram. Kini. Photogrid telah memiliki 300 juta pengguna aktif global. “Sekitar sepuluh persen atau 30 juta pengguna aktif Photogrid berasal dari Indonesia,” kata Jeremy di Jakarta, Jumat (13/1) lalu.

Tidak heran, tim Photogrid akan serius menggarap pasar Indonesia. “Kami akan membuka kesempatan bagi para desainer grafis Indonesia untuk mengolah konten lokal, misalnya makanan  lokal atau tema-tema yang sedang trending untuk dijadikan stiker di Photogrid,” Jeremy Peng menambahkan.

Salah satu pengguna  Photogrid, Clayrine Clay yang aktif membuat meme merasa sangat terbantu dengan kemudahan fitur Photogrid. “Selain praktis dan user-friendly, fitur-fitur dari versi terbaru memberi banyak ide untuk saya membuat meme lucu seputar hubungan,” ujar Clayrine yang rutin memposting konten setiap hari. Ia juga memanfaatkan komunitas TopUser dari Photogrid untuk memperluas jejaring dan mempopulerkan meme kreasinya.
Dikenal sebagai selebgram dan Miss Meme Indonesia, Clayrine dilirik banyak brand. Clayrine mengaku bisa mendapatkan penghasilan rata-rata sekitar Rp10-15 juta dari satu video bersponsor yang ia post di akun instagramnya.

Hingga saat ini, Photogrid mencatat ada 15 juta foto disunting per hari. Penghasilan aplikasi ini didapat dari iklan. Akhir tahun lalu, Google Indonesia menempatkan Photogrid sebagai  aplikasi penyunting foto paling viral. (f)

Rahma Wulandari

http://www.femina.co.id/gadget/aplikasi-photogrid-luncurkan-versi-6-0-dengan-3-fitur-baru

Niall Horan Rilis Single Solo, Liriknya Tentang Selena Gomez?



30 Sep 2016

Foto: Instagram/@niallhoran, Screenshot NiallHoranVEVO

 
Sejak One Direction vakum pada awal tahun, masing-masing anggotanya berlomba-lomba menyatakan akan merintis karier sebagai penyanyi solo. Mereka dikabarkan akan menyusul Zayn Malik yang sudah lebih dulu sukses tampil solo. Di antara mereka, Harry Styles dan Liam Payne yang sudah mengumumkan rencana mereka sebelumnya. Ternyata, Niall Horan yang lebih dulu merilis single solo. Niall telah merilis single solo pertamanya berjudul This Town, Kamis (29/9), di bawal label capitol Records (Universal Music Indonesia di Indonesia)

Dirilisnya single ini cukup mengejutkan karena selama ini Niall tidak tampak atau menceritakan kesibukannya menyiapkan karier solonya. Bahkan, dilansir dari BBC.com, Niall merahasiakan pembuatan lagunya ini, juga tidak memperdengarkan dulu pada anggota One Direction lainnya.

Ternyata, melalui akun Twitternya kemarin, Niall mengumumkan dirinya selama ini sudah sedang sibuk mengerjakan proyek solo dan telah merampungkan satu lagu. Dirilisnya single solo ini ternyata cukup disambut hangat.



Para anggota One Direction lainnya pun mengucapkan selamat kepada Niall melalui akun twitter mereka masing-masing.





Lagu This Town sendiri kental dengan irama akustik yang syahdu dan liriknya ditulis oleh Niall, dibanti Jamie Scott—salah satu pencipta lagu-lagu hits One Direction sepert Story of My Life. Mengambil ‘jalur’ yang mirip dengan musiknya Ed Sheeran.

Dan, lirik lagunya sendiri tentang seseorang yang masih susah move on melihat mantannya berhubungan dengan orang lain. Karena itu, dari HollywoodLife.com, diduga lagu ini bercerita tentang Selena Gomez yang pernah dikabarkan dekat dengannya dalam waktu singkat. Salah satu liriknya berbunyi, “And I want to tell you everything, the words I never got to say the first time around.” Apakah mungkin lirik tersebut karena Niall menyesal tidak melanjutkan usaha pdktnya dengan Selena?

Namun, kepada Radio 1 (BBC.com), Niall mengungkapkan bahwa lagu tersebut memiliki makna ganda. Yang pertama adalah tentang kenangan tentang seseorang (wanita) di kota asal kita yang pernah mengisi hati dan akan selalu diingat begitu kembali ke kota tersebut. Dan, yang kedua adalah tentang kota itu sendiri.

Apa pun isi liriknya, bisa dibilang single pertama Niall ini sukses. Dalam waktu beberapa jam, single ini berhasil menjadi no. 1 pada tangga lagu real-time Billboard+Twitter Trending 140, serta menjadi teratas pada tanggal lagu iTunes di 20 negara. Congrats, Niall! (f)


Meiranie Nurtaeni

http://www.femina.co.id/celebrity/niall-horan-rilis-single-solo-liriknya-tentang-selena-gomez-