Foto: Fotosearch
1/ Gunakan kata ’kita’, bukan ’saya dan Anda’.
2/ Pakailah bahasa yang positif dan memotivasi.
3/ Berikan kritik di forum yang resmi. Jangan melempar kritik di tempat yang tidak semestinya, apalagi di depan pihak yang tidak berkepentingan, misalnya di depan klien.
4/ Menggunakan teknik yang disebut ‘sandwich’, yaitu positif-kritik-positif. Secara detail prosesnya adalah: memulai dengan memuji kelebihan atau kekuatan diri seseorang, memberikan kritik, kemudian ditutup dengan memberikan apresiasi dan dukungan positif.
5/ Mengkritik perilaku dan tindakan, bukan menyerang kepribadian, apalagi keadaan fisik seseorang.
6/ Setelah melempar kritik, kita perlu mendiskusikan kritik secara terbuka, mendengarkan latar belakang perilaku orang yang kita kritik. Mungkin ada alasan tertentu mengapa dia melakukannya.
7/ Timing harus tepat. Tidak terlalu lama dari kejadian yang akan dikritik, jangan menunggu sampai kegiatan penilaian rutin dan formal.
8/ Mendorong self critic, yaitu memotivasi agar orang yang bersangkutan sendiri yang memberikan kritik. Caranya, meminta pendapatnya. Misalnya, “Seandainya semua orang di tim bekerja secepat Anda, tentunya sasaran tim kita akan mudah tercapai. Tetapi, orang yang bekerja cepat terkadang punya kelemahan. Bagaimana menurut Anda?”
9/ Carilah solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah. Akan lebih baik jika solusi itu diusulkan dari orang yang dikritik, bukan dari kita (self solution). (f)
http://www.femina.co.id/career/9-cara-melontarkan-kritik-secara-profesional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar