Kalau disuruh membuat daftar 'hal-hal yang kita benci dari pekerjaan' pasti banyak banget yang ingin ditulis. Mulai dari nominal gaji, rekan kerja reseh, bos galak, lokasi kantor yang nggak strategis, dan masih terus bertambah. Sebenarnya kita cuma perlu mengingat 5 hal untuk mempertahankan pekerjaan yang (sebenarnya) kita benci...
1. Bersyukur
Kita memang perlu bersyukur karena masih punya pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan finansial. Selain itu, secara fisik, mental, dan emosional pun kita tergolong sehat sehingga bisa bekerja dengan baik. Sst... tunjangan dan bonus dari kantor juga patut disyukuri!
Kita memang perlu bersyukur karena masih punya pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan finansial. Selain itu, secara fisik, mental, dan emosional pun kita tergolong sehat sehingga bisa bekerja dengan baik. Sst... tunjangan dan bonus dari kantor juga patut disyukuri!
2. Perubahan = kebaikan
Selain mengubah perspektif negatif terhadap pekerjaan, coba cari cara untuk meminimalisir hal-hal nggak asyik dari pekerjaan tersebut. Misalnya kita terpaksa lembur gara-gara banyak pekerjaan, sisihkan sedikit waktu untuk lebih mengenal rekan kerja yang juga sering lembur. Kalau punya teman 'seperjuangan' pasti kita bakal lebih kuat, tuh.
3. Punya pilihan
Yap, kita sendiri yang bisa memutuskan mau berhenti atau mencoba terus beradaptasi dengan pekerjaan tersebut. Masing-masing pasti ada konsekuensinya, jadi mulai saja bikin perbandingan 'untung-rugi' mempertahankan pekerjaan kita.
4. Selalu senang
Meski nggak menyukai pekerjaannya, kita tetap bisa 'menularkan' kegembiraan di tempat kerja, kok! Mulailah dengan memasang senyum saat berada di kantor. Senyum merupakan senjata ampuh untuk meningkatkan mood bekerja. Soalnya dengan suasana hati yang senang pasti pekerjaan kita akan lebih cepat selesai. Untuk sekarang, sih, berusahalah melakukan yang terbaik dan jadi orang yang menyenangkan sampai menemukan pekerjaan baru.
5. Pekerjaan sementara
Hari gini mencari pekerjaan baru memang sulit, tapi bukan berarti nggak mungkin. Bila sudah nggak tahan dari 'neraka' kita harus berani melirik lowongan pekerjaan baru sesuai minat kita—secara diam-diam tentunya. Sambil menunggu panggilan wawancara, ingatkan diri sendiri bahwa pekerjaan sekarang hanyalah sementara, jadi kita masih bisa bertahan sedikiiit... lagi, he he he. (f)
Selain mengubah perspektif negatif terhadap pekerjaan, coba cari cara untuk meminimalisir hal-hal nggak asyik dari pekerjaan tersebut. Misalnya kita terpaksa lembur gara-gara banyak pekerjaan, sisihkan sedikit waktu untuk lebih mengenal rekan kerja yang juga sering lembur. Kalau punya teman 'seperjuangan' pasti kita bakal lebih kuat, tuh.
3. Punya pilihan
Yap, kita sendiri yang bisa memutuskan mau berhenti atau mencoba terus beradaptasi dengan pekerjaan tersebut. Masing-masing pasti ada konsekuensinya, jadi mulai saja bikin perbandingan 'untung-rugi' mempertahankan pekerjaan kita.
4. Selalu senang
Meski nggak menyukai pekerjaannya, kita tetap bisa 'menularkan' kegembiraan di tempat kerja, kok! Mulailah dengan memasang senyum saat berada di kantor. Senyum merupakan senjata ampuh untuk meningkatkan mood bekerja. Soalnya dengan suasana hati yang senang pasti pekerjaan kita akan lebih cepat selesai. Untuk sekarang, sih, berusahalah melakukan yang terbaik dan jadi orang yang menyenangkan sampai menemukan pekerjaan baru.
5. Pekerjaan sementara
Hari gini mencari pekerjaan baru memang sulit, tapi bukan berarti nggak mungkin. Bila sudah nggak tahan dari 'neraka' kita harus berani melirik lowongan pekerjaan baru sesuai minat kita—secara diam-diam tentunya. Sambil menunggu panggilan wawancara, ingatkan diri sendiri bahwa pekerjaan sekarang hanyalah sementara, jadi kita masih bisa bertahan sedikiiit... lagi, he he he. (f)
Alice Larasati
http://www.femina.co.id/career/5-hal-yang-perlu-diingat-saat-terpaksa-mempertahankan-pekerjaan-menyebalkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar