Kisah-kisah mitologi Yunani telah membentuk dasar pemikiran tentang
nenek moyang kuno kita. Kita telah mendengar cerita tentang Theseus dan
Minotaur dan bagaimana Pandora membuka sebuah kotak dan mengutuk manusia
dengan kejahatan-kejahatan dunia. Kita mengetahui Aphrodite sebagai
dewi cinta dan Pegasus sebagai kuda bersayap. Namun itu hanyalah sebatas
permukaan saja. Mitologi Yunani kadangkala diceritakan sebagai tempat
yang jauh lebih kelam dan lebih aneh dari yang kita pikirkan. Berikut
adalah beberapa hal yang mungkin tidak pernah terungkap tentang dewa dan
dewi Yunani yang telah kita kenal.
10. Hades Bukanlah Seorang Yang Sepenuhnya Jahat
Sebagai dewa kematian dan dunia bawah tanah, Hades sedikit menderita
dengan citra buruknya. Dalam budaya tertentu, ia sering dianggap sebagai
setan neraka. Untuk memulai cerita, Hades tidak pernah memilih neraka
sebagai tempat domisilinya. Dia dan saudara-saudaranya, Zeus dan
Poseidon, menarik undian untuk melihat siapa yang akan menjadi penguasa
alam. Zeus akhirnya menguasai langit dan dunia atas, Poseidon menguasai
laut, dan Hades menguasai dunia bawah tanah.
Sebagai penguasa dunia bawah tanah, dia sebetulnya seorang yang cukup
adil. Ketika penyair Orpheus turun ke bawah tanah untuk mengambil
istrinya, Hades begitu tersentuh oleh permohonan penyair tersebut dan ia
setuju untuk membiarkan wanita itu pergi – dengan syarat bahwa mereka
pergi meninggalkan dunia bawah tanah tanpa melihat ke belakang (Namun ia
mengindahkannya tentu saja, dan ia betul-betul kehilangan istrinya kali
ini). Demikian pula, ia berurusan cukup adil dengan Hercules ketika
pahlawan tersebut mendekatinya, mengatakan bahwa ia perlu untuk kembali
ke dunia atas bersama dengan anjing berkepala tiga milik Hades sebagai
bagian dari pekerjaannya. Penting juga untuk dicatat bahwa bukan Hades
yang bertanggung jawab untuk menghukum atau melakukan penebusan jiwa.
Mereka yang telah meninggal akan tunduk pada penghakiman dari tiga dewa –
Minos, Aiakos, dan Rhadamanthys – bukan Hades.
9. Ares Selalu Menundukkan Kepala Pada Seorang Gadis
Ares mungkin dewa perang, tapi dia juga adalah seorang yang pengecut –
dan keluarganya membenci dia karena hal tersebut. Zeus dan Hera
cenderung melihat anak mereka itu dengan sedikit penghinaan, dan
karenanya adiknya Athena berbagi tempat dengan Ares sebagai dewa
pengawas peperangan. Ares melambangkan malapetaka dan pertumpahan darah,
sementara Athena adalah dewi pertahanan, kekuatan, dan pertempuran yang
luhur – dan Ares selalu menundukkan kepala padanya.
Keduanya ditampilkan dalam The Iliad, dan lebih dari sekali Athena
melakukan campur tangan terhadap Ares atas nama pertempuran yang adil
dan luhur. Ares pun seringkali bergantung pada Athena untuk melindungi
dia dari murka orangtuanya. Ketika Ares mendapatkan keberhasilan di
medan perang, itu karena berada di sisi Athena. Ketika ia menantang
Athena, ia mengalami kekalahan. Ares digambarkan merengek kepada ayahnya
ketika dewi kebijaksanaan dan ahli strategi menempatkan dia kembali ke
tempat asalnya, dan keluhannya terpenuhi dengan sedikit perasaan
kebapakan.
8. Dewi Keperawanan Adalah Wanita Pembunuh Yang Terkenal
Artemis adalah saudari kembar dari Apollo dan putri dari Zeus. Ketika
ia muda, ia memohon kepada ayahnya agar tetap perawan untuk selamanya
dan permohonannya dikabulkan. Dia adalah wanita pemburu, dan pada saat
yang sama, merupakan pelindung binatang. Sejauh ini ia merupakan dewi
keperawanan dan kemurnian, ia juga adalah dewi melahirkan dan penghancur
wanita muda. Ibu tirinya, Hera, menyebutnya singa di antara wanita.
Artemis membunuh enam putri Niobe, yang telah membual bahwa dia
memiliki anak lebih banyak dari ibu Artemis, Leto. Dia menuntut
pengorbanan Iphigenia untuk pembalasan atas pembunuhan rusa suci oleh
ayahnya (meskipun dalam beberapa versi, Artemis menyimpan gadis itu pada
saat terakhir). Dalam kehidupan nyata ritual kultus Artemis, ada kasus
kekejaman yang ekstrim, mulai dari ritual menggambar dengan darah dari
tenggorokan seorang pria sampai dengan pemukulan dan pencambukan.
7. Theseus Adalah Seorang Yang Brengsek
Kita semua telah mendengar cerita tentang bagaimana Theseus dengan
berani berpetualang ke dalam Labyrinth di Krete dan membunuh Minotaur
(makhluk berkepala banteng), menyelamatkan orang-orang di kota itu dari
beban pengorbanan. Apa yang jarang diceritakan tentang Theseus adalah ia
sebetulnya orang yang brengsek. Labyrinth yang menjadi tempat tinggal
Minotaur tersebut merupakan sebuah jalan yang rumit (maze) yang
dirancang oleh Daidalos dan tak seorang pun pernah menemukan jalan
keluar. Satu-satunya alasan Theseus melakukan tindakan heroik tersebut
adalah ia mendapat bantuan dari Ariadne, putri Raja Minos. Ariadne
memiliki bola ajaib dari benang emas yang memungkinkan Theseus untuk
menemukan jalan keluar.
Setelah Minotaur mati, Theseus meninggalkan Krete dengan putri yang
telah menyelamatkan hidupnya – namun kemudian meninggalkannya di pulau
Naxos saat ia tertidur. Menurut beberapa cerita, Ariadne memiliki akhir
yang bahagia ketika dia menikah dengan dewa Dionysus dan diberikan
keabadian – versi lain mengatakan dia dibunuh oleh Artemis. Apapun itu,
Theseus masih tetap seorang yang brengsek, dan memiliki anak dengan
beberapa wanita lain.
Dan jangan melupakan bahwa Theseus pun lupa untuk mengibarkan layar
merah di kapalnya sekembalinya dari Krete, sinyal kepada ayahnya bahwa
ia aman. Ayahnya, yang tidak melihat sinyal itu kemudian melakukan bunuh
diri dengan menjatuhkan diri dari tebing karena putus asa. Theseus juga
diberikan kredit karena menemukan Athena. Menurut Plutarch, Theseus
memutuskan bahwa tidak ada cara yang lebih baik untuk menambah populasi
kota mudanya dengan cara memperkosa para wanita, membuatnya mendapat
kebencian abadi dari para keluarga barunya itu.
6. Medusa Memiliki Saudari Perempuan yang Sama Jeleknya
Sama populernya dengan kisah Theseus dan Minotaur adalah kisah
Perseus dan Medusa. Perseus sang pahlawan bertugas membunuh Medusa,
seorang wanita mengerikan dengan rambut ularnya, yang akan mengubah
siapa pun yang memandangnya menjadi batu. Dia berhasil membunuhnya tentu
saja, tapi apa yang jarang disebutkan adalah bahwa Medusa ternyata
bukan satu-satunya wanita berambut ular.
Medusa adalah satu-satunya makhluk fana dari tiga bersaudara, dan
semua dari mereka adalah Gorgon. Adik-adiknya, Stheno dan Euryale,
adalah Gorgon abadi dengan penampilan mengerikan, sama seperti Medusa.
Mereka semua adalah anak-anak perempuan dari Phorcys, dewa laut, dan
adiknya, Ceto. Mereka menjabat sebagai wali ke dunia bawah tanah
(neraka). Selain memiliki rambut ular, para Gorgon itu juga dikatakan
memiliki tangan kuningan yang sangat kuat. Hari ini, kita mengingat nama
Medusa karena dia satu-satunya Gorgon dimana Homer berbicara tentang
dia dalam karya-karyanya.
5. Kebanyakan Monster Yang Anda Kenal Memiliki Ibu Yang Sama
Namanya adalah Echidna. Setengah wanita dan setengah ular, Echidna
adalah putri dari Phorcys dan Ceto, menjadikannya adik lain dari Medusa.
(Sumber lain mengatakan bahwa ia lahir dari Tartarus-neraka dan
Gaia-bumi). Tartarus dan Gaia adalah orangtua dari suami Echidna,
Typhon, naga berkepala seratus. Echidna dan Typhon secara bersama-sama
menelurkan daftar seluruh monster mengerikan yang akan menantang para
pahlawan dan dewa.
Hercules kemudian bertempur dengan anak-anaknya yaitu singa Nemea;
Cerberus, anjing berkepala tiga milik Hades; Hydra berkepala banyak; dan
Ladon, naga yang melindungi Apel Emas Hesperides. Ia juga adalah ibu
dari Chimera, Sphinx, Scylla monster laut, naga Colchian, dan elang yang
memakan hati Prometheus setiap hari dalam hukuman kekal karena mencuri
api dari para dewa.
4. Zeus, Sifat Kebinatangan dan Pemerkosaan Berantai
Zeus dikenal sebagai bapak para dewa, dan lebih luas lagi, dia juga
ayah dari banyak orang. Hubungan asmaranya baik dengan makhluk fana dan
abadi telah dikenal secara luas. Istri pertamanya, Titan Metis, telah
tergoda oleh Zeus dan kemudian mengandung Athena. Zeus mendengar ramalan
tentang betapa kuat putrinya dan kelak akan menggantikan posisinya, dia
kemudian menelan mereka berdua.
Hal yang tidak biasa bagi Zeus untuk mengambil bentuk hewan dalam
rangka memenuhi hasratnya, membuka pertanyaan apa maksud dari perubahan
bentuk Zeus ini. Dia merayu Demeter dan putrinya Persephone (istri
saudaranya) dalam bentuk ular, Asteria dan Aiginia dalam bentuk elang,
Boetis dalam bentuk kambing, Europa dalam bentuk banteng, Eurymedousa
dalam bentuk semut, Phthia dalam bentuk burung merpati, dan Leda dalam
bentuk angsa. Mungkin bentuk yang paling aneh adalah ketika merayu
Danae, yang didekati dalam bentuk hujan emas, menghamilinya dan kemudian
lahirlah pahlawan Perseus. Bukan hanya dengan bentuk hewan dan benda
mati saja Zeus merubah diri untuk mengambil keuntungan dari wanita,
namun juga dengan berubah wujud menjadi suami mereka, seperti yang ia
lakukan pada Alkmene, ibu Hercules.
3. Keabadian Para Dewa Olimpia Bukanlah yang Pertama
Ketika kita berpikir tentang mitologi Yunani, yang ada di benak kita
biasanya adalah Zeus, Hera, Poseidon, dan saudara lainnya sebagai
kekuatan utama. Tapi para dewa Olimpia ternyata bukan menjadi yang
pertama – atau bahkan yang kedua – kelompok para abadi yang membentuk
dunia.
Pertama ada Chaos, yang berasal dari Bumi (Gaia) dan cinta (Eros).
Tartarus dan Underworld, juga diciptakan dari Chaos. Gaia kemudian
melahirkan Sky, Sea, dan Mountain. Dia kemudian mengambil Sky, Uranus,
untuk menjadi suaminya dan salah satu dari banyak anak-anak mereka
adalah Titan Cronus. Cronus, pada gilirannya, mengambil adiknya Rhea
sebagai istrinya, dan mereka melahirkan para dewa Olimpia yang abadi:
Poseidon, Hera, Demeter, Hestia, Hades, dan si bungsu, Zeus. Cronus tahu
bahwa mereka pada akhirnya akan melampaui dia dalam kekuasaan dan
menelan mereka untuk mencegah hal itu terjadi. Secara bersama-sama, Gaia
dan Rhea menyelamatkan Zeus, yang kemudian kembali untuk membebaskan
saudara-saudaranya.
2. Anak Perempuan Pandora dan Banjir Besar
Pandora menjadi terkenal karena ia membuka kotak yang melepaskan
semua kejahatan ke dalam dunia. Apa yang kurang terkenal dari dia adalah
menjadi nenek dari umat manusia. Pandora adalah istri dari Titan
Epimetheus, saudara Prometheus. Zeus, yang sudah kesal dengan Prometheus
karena mencuri api dari para dewa, tidak hanya merekayasa ciptaan
Pandora tetapi menghadiahinya dengan kotak terkenal sebagai hadiah
pernikahan. Setelah membuka kotak, Pandora dan Epimetheus memiliki
seorang putri fana, bernama Pyrrha. Pyrrha kemudian menikahi Deukalion,
putra Prometheus.
Para dewa terus muak dengan tindakan korupsi para makhluk ciptaan
mereka, sehingga mereka mengirim banjir besar ke bumi untuk
menghancurkan manusia. Prometheus mampu memperingatkan putra kandung dan
putri tirinya, untuk kemudian berlindung di puncak tinggi Gunung
Parnassos dan selamat. Ketika air banjir surut, pasangan tersebut
meminta Oracle di Delphi mengenai apa yang harus dilakukan. Dia menjawab
bahwa jika mereka melemparkan tulang ibu mereka ke tanah, dunia akan
kembali dihuni oleh manusia. Karena Gaia adalah ibu mereka, mereka
melemparkan batu ke bumi. Batu yang dilemparkan oleh Deukalion menjadi
pria, dan batu yang dilemparkan Pyrrha menjadi wanita.
1. Aspek Militer dari Aphrodite
Aphrodite terkenal sebagai dewi cinta
dan kecantikan. Namun selain itu, ada juga aspek militer dalam
menyembah dewi ini. Di beberapa daerah di Yunani kuno, percaya bahwa
Aphrodite dan Ares terhubung erat. Keduanya memiliki hubungan cinta
setia yang menghasilkan lima anak-Eros, Phobos, Deimos, Anteros, dan
Harmonia. Karena alasan ini, tidak mengherankan mengapa ia sering
dikaitkan juga dengan peperangan.
Patung dan penggambaran Aphrodite lengkap dengan baju besi dan
senjatanya telah ditemukan di kota-kota pelabuhan, sebagai bukti
pendukung bahwa ia sering dimohon oleh pedagang, pelaut, dan wisatawan
lain untuk laut yang tenang. Aphrodite juga dikenal sebagai penjaga
perwira angkatan laut dan pelindung hukum perdata. Dia adalah dewi yang
disembah untuk hakim dan tokoh politik lain agar memberkati mereka
dengan harmoni dan hubungan damai.
sumber : http://www.tembusbatas.com/10-hal-yang-tidak-anda-ketahui-tentang-mitologi-yunani/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar